Abstrak


Inferioritas Perempuan dalam Naskah Ketoprak Sumpah Satyasmara Karya Sungging Widagdo Serta Relevansinya Sebagai Materi Ajar Bahasa Jawa di SMP


Oleh :
Ajeng Sekar Mayastuti - K4216004 - Fak. KIP

Referensi materi pembelajaran bahasa Jawa pada saat ini dinilai sangat kurang, khususnya pada materi kesenian tradisional. Perkembangan zaman yang begitu pesat mengakibatkan tergesernya kesenian tradisional Jawa, khususnya pada kesenian ketoprak. Naskah ketoprak Sumpah Satyasmara dapat dijadikan sebagai materi ajar karena mengajarkan pemahaman mengenai kesetaraan gender, menggunakan bahasa Jawa dengan ragam krama inggil yang sesuai dengan unggah-ungguh basa Jawa, serta mengandung nilai sejarah yang dapat menambah wawasan siswa mengenai kesenian ketoprak. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dan mendeskripsikan bentuk-bentuk inferioritas perempuan di dalam naskah ketoprak Sumpah Satyasmara karya Sungging Widagdo, penyebab yang melatarbelakangi adanya inferioritas perempuan di dalam naskah ketoprak Sumpah Satyasmara karya Sungging Widagdo, dan relevansi naskah ketoprak Sumpah Satyasmara sebagai materi ajar bahasa Jawa di SMP. Data yang dianalisis pada penelitian ini meliputi dialog dan monolog yang menunjukkan bentuk inferioritas perempuan dan penyebab yang melatarbelakangi adanya inferioritas perempuan di dalam naskah ketoprak Sumpah Satyasmara, serta narasi hasil wawancara dengan informan. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa terdapat empat bentuk inferioritas perempuan dan empat hal yang melatarbelakangi adanya inferioritas perempuan di dalam naskah ketoprak Sumpah Satyasmara. Naskah ketoprak Sumpah Satyasmara juga relevan untuk dijadikan sebagai materi ajar bahasa Jawa bagi siswa kelas VIII dan IX SMP.

Kata kunci : inferioritas perempuan, materi ajar bahasa Jawa, ketoprak