Abstrak


Kritik Sosial dan Nilai Pendidikan Budi Pekerti dalam Novel Nasibe Guru Haryoko Karya Tulus Setiyadi dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Menengah Atas (Kajian Sosiologi Sastra)


Oleh :
Ikke Nirmala Sari - K4216034 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: struktur novel Nasibe Guru Haryoko karya Tulus Setiyadi, kritik sosial dalam novel Nasibe Guru Haryoko karya Tulus Setiyadi dengan tinjauan sosiologi sastra, nilai pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam novel Nasibe Guru Haryoko karya Tulus Setiyadi, dan relevansi novel Nasibe Guru Haryoko karya Tulus Setiyadi dengan pembelajaran memahami isi petikan novel bahasa Jawa di SMA.
Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dan pendekatan sosiologi sastra. Data penelitian berupa data kualitatif yang berwujud kata, frasa, klausa dan kalimat yang menggambarkan kritik sosial dan nilai pendidikan budi pekerti. Sumber data yang digunakan adalah sumber tertulis dan wawancara. Pengambilan subjek pada penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik analisis dokumen dan wawancara. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi teori dan sumber data. Analisis data terdiri atas beberapa tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan peneliti mendapatkan empat hasil analisis, yaitu: unsur intrinsik pada novel Nasibe Guru Haryoko yang terdiri atas alur, penokohan, tema, latar, dan amanat secara keseluruhan tersusun secara runtut, kritik sosial yang dianalisis berfokus pada lima hal yaitu moral, pendidikan, rumah tangga, ekonomi dan kekuasaan dengan satu aspek lebih dominan yaitu moral, nilai pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam novel sejalan dengan tujuan penulisan novel Nasibe Guru Haryoko yaitu membangun peradaban yang lebih baik, novel Nasibe Guru Haryoko karya Tulus Setiyadi relevan dengan pembelajaran bahasa Jawa di SMA.

Kata kunci: unsur intrinsik, kritik sosial, nilai pendidikan budi pekerti, pembelajaran bahasa Jawa