Abstrak


Pemanfaatan Potensi Tahura K.G.P.A.A. Mangkunagoro I Melalui Pengembangan Aplikasi Marble (Moss Android Mobile Learning) untuk Siswa Kelas X pada Materi Lumut


Oleh :
Fattahu Husna Nurisma - K4316029 - Fak. KIP

Perkembangan teknologi pada abad 21 menuntut adanya penggunaan teknologi dalam ranah pembelajaran namun tetap menerapkan pembelajaran yang kontekstual yang berbasis pada lingkungan sekitar. Penyalahgunaan penggunaan teknologi dan kurangnya lahan terbuka hijau di lingkungan sekolah menyebabkan pembelajaran biologi pada materi lumut menjadi terhambat. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dengan mengkombinasikan potensi lokal dan kemajuan teknologi. Inovasi tersebut dapat diwujudkan melalui pengembangan media pembelajaran berupa aplikasi MARBLE. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memanfaatkan potensi Tahura Mangkunagoro I Karanganyar untuk pembelajaran lumut, 2) menghasilkan media pembelajaran berupa aplikasi MARBLE pada materi lumut, 3) menguji kelayakan aplikasi MARBLE. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development (R&D) yang menerapkan model ADDIE yang dikembangkan oleh Branch (2009) yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu: analisis (analyze), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Penelitian ini dilakukan di Tahura sebagai lokasi pengambilan sample lumut. Pengujian kelayakan produk dilakukan oleh tiga ahli media, tiga ahli materi, satu ahli pembelajaran, dan tiga guru biologi di sekolah yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan angket online. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang diperoleh dari hasil angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi MARBLE dinyatakan valid dari ahli materi dengan presentase 81,7%, ahli media dengan presentase 90%, dan guru biologi dengan presentase 90,3?ngan dengan presentase akhir sebesar 87,42?ngan kategori sangat valid.

Kata Kunci: Aplikasi, lumut, marble, media pembelajaran, mobile learning, potensi lokal, Tahura