Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendapatkan gambaran mengenai
pengaruh Hindu dalam pembangunan masjid Sendang Duwur. (2) Mendapatkan gambaran mengenai simbol-simbol keruangan dan omamen masjid atap tumpang di masjid Sendang Duwur.
Masjid Sendang Duwur merupakan kategori bangunan masa tansisi. Nilai kesakralan dalam suatu artefak jaman kuno merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan sebagai salah satu identitas bangsa. Seperti pendapat Uka Tjandrasasmita bahwa penelitian bangunan kuno merupakan salah satu alat untuk merekonstruksi masyarakat masa 1ampau. Sebagai sumber sejarah berupa bangunan atau benda-benda yang mengandung nilai historis maka penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah. Metode penelitian sejarah dengan tehnik pengumpulan data menggunakan heuristik. Data yang diperoleh selanjutnya dikritik secara intern clan ekstem dengan dipadukan studi pustaka sehingga menghasilkan fakta-fakta historis. Fakta ini lalu dianalisis clan disusun dalam sebuah historiografi.
Perjalanan masjid sendang Duwur dari masa ke masa menjadikan bangunan ini mengalami transformasi budaya baik dari aspek fisik maupun makna simbolis. Pada awalnya orang Jawa menerima agama Islam secara fleksibel clan terbuka. Lambat laun terjadi sebuah keseimbangan antara kepecayaan kuno dengan Islam oleh adanya local genius masyarakat pribumi. Bangunan masjid Sendang Duwur saat ini telah mengalami pergeseran makna. Beberapa tradisi kepercayaan kuno memang masih mendominasi bangunan ini terutama karena adanya pemeliharaan yang kuat baik dari segi bangunan maupun syari 'at dibawah pengurus masjid. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan masyarakat akan makam sakral sepertinya tidak dapat lepas dari kehidupan orang Jawa karena persoalan ini menyangkut tradisi.