Abstrak


Penerapan Komunikasi Organisasi di SMK Batik 2 Surakarta


Oleh :
Muhammad Hafiz - K7516048 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Penerapan Komunikasi Organisasi di SMK Batik 2 Surakarta, (2) Hambatan-hambatan apa saja yang timbul dalam penerapan komunikasi organisasi di SMK Batik 2 Surakarta, dan (3) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam Penerapan Komunikasi Organisasi di SMK Batik 2 Surakarta.    
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan, tempat dan peristiwa, serta dokumen dan arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan analisis arsip dan dokumen. Validasi data dilakukan dengan: (1) Uji Credibility diantaranya dengan melakukan (a) Perpanjangan Pemangatan; (b) Peningkatan Ketekunan; (c) Triangulasi Sumber dan Metode; (d) Analisis Kasus Negatif; (e) Menggunakan Bahan Referensi; (f) Membercheck. (2) Transferability, (3) Dependability, dan (4) Confirmability. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) Pengumpulan Data; (2) Reduksi Data; (3) Penyajian Data; (4) Penarikan Kesimpulan. Prosedur penelitan yang ditempuh peneliti antara lain: (1) Tahap Penyusunan Proposal dan Perijinan; (2) Tahap Pengumpulan Data; (3) Tahap Analisis Data Awal; (4) Tahap Analisis Data Akhir; (5) Tahap Penulisan Laporan dan Penggandaan Laporan.    
Hasil penelitian di SMK Batik 2 Surakarta menunjukkan bahwa : (1) Penerapan komunikasi organisasi di SMK Batik 2 Surakarta memiliki beberapa aspek yang diteliti antara lain: (a) bentuk komunikasi; yang terdiri dari formal dan informal, (b) mekanisme komunikasi; yang terdiri dari komunikasi Kepala Sekolah dan Wakasek, Kepala Sekolah dan Komite, Kepala Sekolah dan Guru serta staf, Kepala Sekolah dan Siswa, Guru dan Staf, Guru dan Guru, Staf dan Staf, (c) aspek yang dikomunikasikan; yang terdiri dari pekerjaan dan kegiatan informal, (d) metode yang digunakan; yaitu persuasive dan informative, serta (e) media yang digunakan; yaitu lisan, tulisan dan media elektronik sebagai upaya organisasi untuk mencapai tujuannya dengan baik. (2) Hambatan yang terjadi dalam penerapan komunikasi organisasi antara lain: (a) kurangnya koordinasi dalam melaksanakan tugas; (b) keterbatasan beberapa guru dalam mengoperasikan media komunikasi elektronik; (c) adanya kesalahpahaman dalam mengirim dan menerima informasi, dan (3) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam komunikasi organisasi yaitu memprioritaskan pekerjaan saling membantu antara satu sama lain, menyiapakan agenda workshop untuk guru yang belum mampu menguasai media komunikasi elektronik, memberikan sosialisasi yang sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Kata Kunci : Komunikasi, Organisasi, Sekolah Menengah Kejuruan