Abstrak


Pemberdayaan Ekonomi dan Budaya Untuk Mewujudkan Kampung Budaya di Setabelan Surakarta


Oleh :
Aviq Sidiq Cahyono - D0316015 - Fak. ISIP

Kota Surakarta merupakan kota yang terbentuk atas sisa kejayaan Kerajaan Mataram. Kota Surakarta memiliki 2 keraton yakni keraton Kasunanan dan keraton Mangkunegaran. Adanya keraton tersebut sudah menjadi tonggak awal berdirinya Kota Surakarta dengan titik penting yang sangat berperan sebagai pusat kebudayaan. Salah satunya buktinya adalah kampung Setabelan yang memiliki berbagai potensi dan aset kebudayaaan. Dengan adanya potensi, dinamika dan lembaga dalam Kelurahan Setabelan, maka penulis menyimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan warga Setabelan dapat memberdayakan setiap individu maupun anggota kelompok. Kegiatan tersebut berupa Melestarikan budaya dan menggali potensi ekonomi lewat pastisipasi dan hasil dari pemberdayaan para aktor seni amupun aktor ekonomi. Hal ini maka dapat mengetahui sebab akibat yang terjadi dan memberikan pengetahuan tentang alasan mengenai Setabelan di sebut sebagai kampung budaya. Penulis menggunakan teori modal sosial Richard Harker. Dengan demikian maka penulis menggunakan peran aktor ekonomi dan budaya dalam berpartisipasi mengikuti dan mengadakan kegiatan. Partisipasi antar kelompok ekonomi dan budaya dapat mehasilkan pemberdayaan baik pemberdayaan antar individu maupun antar kelompok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pedekatan PAR (Participatory Action Research) atau penelitian tindakan atau aksi. Penulis mengunakan metode pengumpulan data observasi awal dan membangun jaringan. sumber data yang diperoleh melalui wawancara secara mendalam. Teknik pemilihan informan dengan judgment sampling karena dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa yang menjadi informan pihak yang aling untuk sampel penelitian. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. teknik analisis data dengan reduksi dara, penyajian data, penarikan kesimpulan. Adanya pasar berpengaruh dalam kegiatan kelompok ekonomi. Kelompok tersebut adalah kelompok ngestiroso dan kelompok berkah pawon. Kelompok ekonomi dapat berdaya lewat berbagai kegiatan. Kegiatan kegiatan tersebut berupa bazaar makanan, pelatihan pembuatan makanan, hingga pembuatan makanan untuk pesanan. Selain kelompok ekonomi, Setabelan juga memiliki kelompok-kelomok budaya yang bergerak pada bidang seni budaya. Kelompok tersebut yakni kelompok seni teater, jimbe, tari, karawitan, keroncong dan band. Tujuan dari dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk melestarikan budaya, menambah skill di bidang seni, nyealurkan hobi, mengisi waktu luang, menambah pengalaman dan menunjukan pada masyarakat luar bahwa setabelan memiliki potensi seni dengan bukti adanya kelompok-kelompok tersebut. Dengan bukti mereka sering latihan dan pentas di berbagai acara. Keterlibatkan anggota ini dapat dilihat dari antusias mereka mengikuti kegiatan-kegiatan. Keterlibatan mereka berupa pasritipasi dan antusiasme dengan cara mengukuti kegiatan-kegiatan. Partisipasi tersebut berupa mereka sering latihan dan sering pentas. Peran Kelurahan sangat penting. Peran tersebut adalah sebagai fasilitator. Fasilitator disini adalah memfasilitasi semua kegiatan yang lakukan oleh kelompok-kelompok tersebut. Seperti memfasilitasi tempat, peralatan bahkan memberikan kegiatan-kegiatan.

Kata kunci : partisipasi dan pemberdayaan ekonomi dan budaya