Abstrak


Pengaruh Splice Length Terhadap Perilaku Lentur Balok Beton High Volume Fly Ash Self-Compacting Concrete (Hvfa-Scc) The Effect Of Splice Length To Flexural Behavior Of High Volume Fly Ash Self-Compacting Concrete (Hvfa-Scc) Beams


Oleh :
Ecky Ferry Ferdyan Nim. I 0116036 - I0116036 - Fak. Teknik

ABSTRAK
Ecky, 2020. Pengaruh Splice Length Terhadap Perilaku Lentur Balok Beton High Volume Fly Ash Self-Compacting Concrete (HVFA-SCC). Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Beton merupakan bahan yang paling banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Beton memiliki bahan penyusun yaitu air, semen, pasir, dan kerikil. Penggunaan semen pada beton menciptakan emisi gas CO2 yang besar, maka dari itu perlu adanya inovasi. Perkembangan dan inovasi dalam teknologi beton terus dilakukan hingga saat ini. High Volume Fly Ash (HVFA) dan Self Compacting Concrete (SCC) adalah contoh-contoh hasil inovasi dalam teknologi beton. Fly ash adalah hasil pembakaran batu bara yang dapat menggantikan semen karena memiliki sifat pozzolan. Penggunaan fly ash dan penambahan superplasticizer dapat menghasilkan beton yang mengalir sendiri (SCC). Penyambungan tulangan (splice length) perlu dilakukan pada balok beton bertulang  apabila panjang balok terlalu besar. Splice length pada balok beton bertulang harus mampu memikul beban lentur yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan benda uji tediri yang berjumlah 7 dengan tipe HVFA-SCC 50? hari dan dimensi panjang 2000 mm, lebar 100 mm, dan tinggi 250 mm. Balok diberi kode balok K1-K7 untuk tulangan dengan panjang lewatan dan balok normal untuk tulangan tanpa panjang lewatan. Semua balok tersebut memiliki tulangan dengan panjang lewatan yang berbeda-beda dan dibandingkan dengan tulangan normal (tidak ada panjang lewatan). Kemudian balok beton bertulang tersebut akan diuji dengan menggunakan alat loading frame yang akan dibebani dengan 2 buah titik pembebanan pada 1/3 bentang. LVDT dipasang untuk mengetahui hubungan beban-lendutan dan strain gauge juga dipasang pada tulangan untuk mengetahui hubungan beban-regangan. Dari hasil tersebut akan dianalisis bagaimana perilaku lentur yang terjadi.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa beban maksimum dari beton HVFA-SCC dengan panjang lewatan memiliki nilai yang lebih besar dibanding dengan beton tanpa panjang lewatan. Nilai kekakuan dan daktilitas balok K3 sampai dengan K6 berada diatas nilai kekakuan balok normal, sedangkan balok K1 dan K2 memiliki nilai kekakuan dibawah nilai kekakuan balok normal. Hasil yang didapat bahwa minimum spice length yang harus dipenuhi adalah balok K3 dengan splice length sebesar 380 mm.

Kata kunci : HVFA-SCC, panjang lewatan, perilaku lentur