Abstrak


Pengaruh Klaster Bobot Badan Awal dan Suplementasi Betain dalam Ransum Terhadap Performa Pertumbuhan Puyuh (Cortunix coturnix japonica)


Oleh :
Noviana Styanti - H0516062 - Fak. Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengklasteran bobot badan awal dan suplementasi betain dalam ransum terhadap performa pertumbuhan puyuh. Penelitian menggunakan 900 ekor puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 7 hari. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial 3 x 2. Faktor pertama yaitu pengklasteran bobot badan meliputi random (bobot badan 21,06±1,20 g), rendah (17,86±0,37 g) dan tinggi (22,44±0,41 g) dan faktor kedua yaitu level suplementasi betain 0?n 0,14%. Perlakuan yang diberikan adalah P1 yaitu bobot badan random + ransum basal, P2 yaitu bobot badan random + suplementasi betain 0,14%, P3 yaitu bobot badan rendah + ransum basal, P4 yaitu bobot badan rendah + suplementasi betain 0,14%, P5 yaitu bobot badan tinggi + ransum basal dan P6 yaitu bobot badan tinggi + suplementasi betain 0,14%. Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan dengan 30 ekor puyuh tiap ulangan. Peubah yang diamati meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, konversi ransum, rasio efisiensi protein dan energi. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara bobot badan random, rendah, tinggi dan suplementasi betain 0,14% terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, konversi ransum, rasio efisiensi protein dan energi (P>0,05). Namun pada pengklasteran bobot badan awal berpengaruh terhadap konsumsi ransum (P=0,003) dan bobot badan umur 42 hari ( P=0,020). Kesimpulan dari penelitian ini adalah klaster bobot badan awal dan suplementasi betain belum mampu meningkatkan performa pertumbuhan puyuh karena kebutuhan nutriennya sudah tercukupi dalam ransum.

Kata kunci: Betain, Klaster Bobot Badan, Performa, Puyuh