Abstrak


Analisis Efisiensi Pemasaran Beras Organik Petani Anggota Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)


Oleh :
Tsalitsa Fadhila Rabbaniyah - H0815128 - Fak. Pertanian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis. Lokasi penelitian di Aliansi Petani Padi Organik Boyolali. Responden merupakan petani padi organik anggota APPOLI yang bersertifikat. Metode penentuan responden adalah random sampling. Jumlah responden sebanyak 37 responden. Sampel pedagang menggunakan metode snowball sampling. Analisis data terdiri dari analisis   saluran pemasaran, biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran, serta analisis efisiensi pemasaran beras organik. Semakin besar bagian yang diterima petani (farmer’s share), maka pemasaran semakin efisien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang digunakan
petani beras organik anggota APPOLI meliputi, saluran pemasaran I yang terdiri dari petani, pedagang besar 1, pedagang besar 2, pedagang pengecer, dan konsumen, saluran pemasaran II yang terdiri dari petani, pedagang besar, pedagang pengecer, dan konsumen, dan saluran pemasaran III yang terdiri dari petani, pedagang pengecer, dan konsumen. Saluran pemasaran I memiliki margin pemasaran sebesar Rp28.166,00/kg pada beras putih, Rp28.990,00/kg pada beras merah, dan Rp47.341,00/kg pada beras hitam. Pada saluran pemasaran II sebesar Rp12.476,00/kg pada beras putih dan Rp13.500,00/kg pada beras merah. Pada saluran pemasaran III sebesar Rp5.700,00/kg pada beras putih, Rp14.000,00/kg pada beras merah dan Rp5.000,00/kg pada beras hitam. Farmer’s share saluran pemasaran I sebesar 19% pada beras putih, 18% pada beras merah, dan 14% pada beras hitam. Pada saluran pemasaran II sebesar 34% pada beras putih dan 29% pada beras merah. Pada saluran pemasaran III yaitu sebesar 62% pada beras putih, 44% pada beras merah, dan 80% pada beras hitam. Saluran pemasaran III merupakan saluran pemasaran yang efisien. Saran yang diberikan adalah APPOLI sebaiknya mengefisienkan biaya pengangkutan dengan membuat koordinator petani yang mengumpulkan beras organik dahulu agar pengiriman dilakukan dengan skala besar dan pemerintah sebaiknya menelaah sistem agribisnis beras organik, dan memberikan informasi pasar khusus beras organik, serta memberikan bantuan fasilitas teknologi informasi, pelatihan atau penyuluhan sehingga petani memiliki pemasaran beras organik yang efisien.