Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui proses produksi hard candy dari ekstrak serai dapur dan air jeruk nipis. Produk “Cili Candy” merupakan salah satu diversifikasi produk hard candy dengan penambahan ekstrak serai dapur dan air jeruk nipis. Hard candy ekstrak serai dapur dan air jeruk nipis terbuat dari sukrosa, glukosa, air, ekstrak serai dapur, dan air jeruk nipis. Perlakuan pada praktek produksi ini secara berturut-turut yaitu penambahan ekstrak serai dapur sebesar 30 gr, 35 gr, 40 gr, dan penambahan air jeruk nipis sebesar 15 gr, 10 gr, dan 5 gr. Formulasi terpilih yaitu hard candy dengan penambahan ekstrak serai dapur sebanyak 35 gr dan air jeruk nipis sebanyak 10 gr. Hasil analisis kimia formulasi terpilih meliputi kadar air sebesar 2,58 %, kadar abu sebesar 0,16 %, dan kadar aktivitas antioksidan sebesar 2,71 %. Hasil analisis ekonomi hard candy yaitu kapasitas produksi hard candy setiap bulan adalah 3.250 kemasan/ bulan, dengan harga jual Rp 7.100,-/ kemasan. Keuntungan bersih per bulan penjualan hard candy mencapai Rp 1.922.049.-/ bulan dari biaya produksi sebesar Rp 18.257.869,-/ bulan. Analisis kelayakan usaha yang digunakan meliputi Break Event Point (BEP), dimana usaha ini akan mencapai titik impas pada tingkat produksi 2.241 bungkus/ bulan. Return of Investment (ROI), merupakan persen pengembalian aktiva yang di investasikan yaitu sebesar 25 % (sebelum pajak) dan 11 % (setelah pajak). Pay Out Time (POT), dalam usaha ini waktu yang dibutuhan untuk kembali modal yaitu dalam jangka waktu 4 bulan. Net Present Value (NPV), nilai yang diperoleh NPV > 0 dimana usaha ini layak untuk dijalankan. Internal Rate of Return (IRR), hasil perhitungan IRR yaitu 99,338% sehingga IRR lebih dari DF 1 (90%) dan kurang dari DF 2 (100%) dan usaha ini layak dijalankan. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), B/C ratio produksi hard candy yaitu
1,25 yang berarti produksi hard candy ini layak dijalankan.
Kata kunci: Hard Candy, Ekstrak Serai Dapur, Air Jeruk Nipis