Perawat sering menghadapi berbagai macam persoalan dalam pekerjaannya karena dihadapkan pada beban kerja dan tuntutan yang berlebih, baik dari pasien maupun teman sekerja, sehingga ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa stres kerja merupakan hal yang lazim bagi perawat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) bahwa 50,9% perawat mengalami stres kerja. Tingginya resiliensi dan self efficacy akan membantu meminimalisir stres kerja pada individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara resiliensi dan self-efficacy dengan stres kerja pada perawat; 2) hubungan negatif antara resiliensi dengan stres kerja pada perawat; 3) hubungan negatif antara self-efficacy dengan stres kerja pada perawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah perawat yang berusia 20 hingga 45 tahun dan telah bekerja minimal satu tahun di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 116 perawat. Sampling menggunakan combined sampling, yaitu kombinasi antara proportional sampling, purposive sampling, cluster sampling, dan random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan Skala Stres Kerja, Skala Resiliensi, dan Skala Self-efficacy. Skala Stres Kerja terdiri dari 49 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,948. Skala Resiliensi terdiri dari 37 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,901. Skala Self-efficacy terdiri dari 27aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,881.
Analisis data menggunakan teknik analisis regresi dua prediktor, diperoleh
nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,843; p=0,000 (p<0> F tabel 3,07. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara resiliensi dan self-efficacy dengan stres kerja pada perawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Secara parsial menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara resiliensi dengan stres kerja dengan (r) sebesar -0,652; p=0,000 (p<0 p=0,000>
Kata Kunci: RESILIENSI, SELF-EFFICACY, STRES KERJA
