Abstrak


Daya antimikroba ekstrak kulit buah duku (Lansium Domesticum) terhadap pertumbuhan escherichia coli dan staphylococcus aureus in vitro


Oleh :
Muhammad Azhar Rosyidi - G0005129 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Indonesia mempunyai banyak tanaman obat dan keanekaragaman hayati lain yang digunakan sebagai alternatif pengobatan, seperti kulit buah duku (Lansium domesticum). Komponen aktif dalam kulit buah duku yang dapat menjadi antimikroba penyebab diare adalah terpenoids, fenol, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya hambatan ekstrak kulit buah duku terhadap pertumbuhan Escherechia coli dan Staphylococcus aureus in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan teknik non random sampling dengan batasan jumlah dengan subjek penelitian ekstrak kulit buah duku. Pengujian aktifitas antimikroba menggunakan metode difusi agar. Masing-masing mikroba yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus distandarkan dengan Mc Farland 0,5 kemudian dioleskan pada agar Mueller Hinton. Kemudian pada media tersebut diberi aquadest sebagai kontrol negatif, ekstrak kulit buah duku dengan konsentrasi 200%, 250%, dan 300%, serta diberi disk antibiotik cefotixin sebagai kontrol positif. Diinkubasi selama 18-24 jam, kemudian zona hambatan pertumbuhan yang terbentuk diukur. Data berupa diameter zona hambatan dianalisis dengan menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan Post Hoc Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah duku konsentrasi 200%, 250%, dan 300% pada kuman Escherichia coli tidak didapatkan zona hambatan. Sedangkan pada kuman Staphylococcus aureus didapatkan zona hambatan yaitu 12,85 mm (konsentrasi 200 %), 14,23 mm (konsentrasi 250 %), dan 16,08 mm (konsentrasi 300 %). Semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit buah duku, diameter zona hambatan pertumbuhan yang terbentuk makin besar. Hasil uji Anova pada Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara lima vaiabel perlakuan, yaitu aquades, cefotixin, ekstrak kulit buah duku konsentrasi 200%, 250%, dan 300% dengan p < 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah duku memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus tetapi tidak terbukti menghambat pertumbuhan Escherechia coli Kata kunci : ekstrak kulit buah duku - antimikroba¬ - Staphylococcus aureus - Escherechia coli