Metode penelitian menggunakan metode Manual Perkerasan Jalan untuk mengetahui tebal perkerasan, perhitungan Westergaard dan program ATENA. Pada analisis struktur perkerasan kaku, pembebanan pada pelat beton menggunakan dua jenis pembebanan, yaitu pembebanan tepi dan pembebanan tengah. Analisis perhitungan menggunakan metode Westergaard untuk menghasilkan defleksi dan program ATENA yang akan menghasilkan nilai defleksi dan pola retak dengan dua jenis model perkerasan yang berbeda dan juga penggunaan variasi nilai CBR 2?n 6%. Hasil analisis dari perkerasan kaku bersambung tanpa tulangan dengan perkerasan kaku bersambung dengan penambahan tulangan praktis dibandingkan baik menggunakan metode Westergaard maupun program ATENA untuk mengetahui efektivitas penambahan tulangan pada perkerasan kaku bersambung.
Hasil analisis menunjukan bahwa terjadi perbedaan antara metode Westergaard dengan program ATENA. Untuk metode Westergaard penambahan tulangan praktis menyebabkan bertambahnya nilai defleksi yang dihasilkan. Sedangkan dari program ATENA penambahan tulangan praktis dapat mengurangi nilai defleksi yang dihasilkan dan dapat mengurangi retak yang terjadi pada perkerasan.
Kata Kunci : Perkerasan Kaku, Defleksi, Pola Retak, Westergaard, ATENA.