Abstrak


Pengaruh Tebal Pelat Beton Bersambung Tanpa Tulangan dengan Penambahan Tulangan Praktis Terhadap Kerusakan Retak dan Defleksi pada Jalan Provinsi Jawa Tengah Ruas Surakarta – Gemolong – Geyer Batas Kabupaten Grobogan


Oleh :
Riri Intan Farika - I0116111 - Fak. Teknik

Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis pengaruh tebal pelat beton terhadap kerusakan retak dan defleksi. Variasi tebal pelat beton dimulai dari ketebalan 15 cm, 20 cm, 25 cm dan 30 cm. Analisis tersebut dibantu menggunakan persamaan Westergaard dan menggunakan program ATENA. Pada analisis ini menggunakan dua model pembebanan yaitu pembebanan tengah dan pembebanan tepi. Westergaard menghasilkan nilai defleksi sedangkan ATENA menghasilkan nilai defleksi dan visualisasi retak pada pelat. Hasil tersebut akan digunakan sebagai penentu tebal pelat beton yang sesuai untuk diterapakan pada ruas Jalan Surakarta
– Gemolong – Geyer.

Dari hasil analisis Westergaard didapatkan persamaan pada pembebanan tengah y
= -0,1465 x + 0,8075 dan R2 = 0,9432 sedangkan pada pembebanan tepi adalah y =
-1,1945 x + 6,6427 dan R2  = 0,9441. Serta berdasarkan hasil analisis ATENA
didapatkan persamaan pada pembebanan tengah y = -6,1514 x + 28,856 dan R2 =
0,7197 sedangkan pada pembebanan tepi adalah y = -7,895 x + 42,75 dan R2  =
0,9883. Berdasarkan hasil persamaan tersebut dengan variasi tebal pelat beton menggunakan Westergaard didapatkan tebal pelat beton minimum sebesar 8,3421 cm dan program ATENA didapatkan tebal pelat beton minimum sebesar 26,516 cm.

Kata Kunci: Perkerasan Kaku, Defleksi, Pola Retak, Software ATENA 3D