Abstrak


Upaya Peningkatan Pembelajaran Lempar Lembing Gaya Langkah Jingkat dengan Pendekatan Bermain pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Belik Kecamatan Belik Kabupaten Pemalan Tahun Pelajaran 2010/2011


Oleh :
Suwarno - X4709193 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan perubahan sikap kemampuan  teknik dasar lempar lembing gaya langkah jingkat pada siswa kelas
8 A Sekolah  Menengah  Pertama  Negeri  1 Belik Kabupaten Pemalang  tahun pelajaran  2010/2011 dengan pendekatan bennain dan memodifikasi sarana pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber  data  dalam  penelitian  ini  seluruh  siswa  kelas  8 A  Sekolah  Menengah Pertama Negeri  1 Belik, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2010/2011.   
Subjek  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  8  A  Sekolah  Menengah Pertama Negeri 1   Belik, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang   tahun pelajaran 2010/  2011  berjumlah  40 orang yang terbagi atas 20 siswa putra dan 20 siswa putri. Teknik pengumpulan data adalah melalui pengamatan dan tes   kemampuan teknik   dasar   lempar   lembing   gaya   langkah  jingkat   dari   proses   kegiatan pembelajaran. Teknik  analisis  data yang digunakan  dalam  penelitian  ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif.  Prosedur penelitian  ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Berdasarkan   hasil  penelitian  diperoleh  simpulan  bahwa  memodifikasi sarana pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat mengoptimalkan perubahan sikap dan kemampuan  teknik  dasar lempar lembing gaya langkah jingkat  pada siswa kelas  8 A SMP Negeri  1    Belik, Kecamatan  Belik, Kabupaten  Pemalang  tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan  kemampuan teknik dasar lempar lembing gaya langkah jingkat maupun nilai ketuntasan basil belajar. Kemampuan teknik dasar lempar lembing gaya langkah jingkat pada kondisi awal (55%), sildus I (80%), sildus II (92,5%), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga  sildus  II  sebesar  (37,5%).  Rata-rata  nilai  ketuntasan  basil  belajar pada kondisi awal (62,22) siklus I (71,30), siklus II (73,45), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (11,23%).