;

Abstrak


Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Berbasis Keterampilan Sosial melalui Pendekatan Peer Tutoring bagi Anak Berkesulitan Belajar di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif Kota Surakarta


Oleh :
Rizki Husadani - S041808010 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendiskripsikan keterampilan sosial anak berkesulitan belajar di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif; 2) Mendiskripsikan kebutuhan guru terhadap model pembelajaran tematik yang melibatkan keterampilan sosial; 2) Mendiskripsikan prosedur pengembangan model pembelajaran tematik berbasis keterampilan sosial melalui pendekatan peer tutoring; 4) Menguji kelayakan pengembangan model pembelajaran tematik berbasis keterampilan sosial melalui pendeketan peer tutoring bagi anak berkesulitan belajar. 
Penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian dari Borg and Gall yang telah dimodifikasi menjadi 3 tahap yaitu: 1) Tahap studi pendahuluan yang terdiri dari studi kepustakaan dan survey lapangan; 2) Tahap pengembangan model yang terdiri dari tahap perencanaan, membuat desain awal produk, melakukan validasi kepada ahli dan revisi produk tahap pertama; 3) Tahap uji kelatakan yang terdiri dari uji kelayakan model oleh ahli dan praktisi atau calon pengguna dan revisi produk tahap kedua. 
Hasil  penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) Sebagian besar anak berkesulitan belajar di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif masih memiliki keterampilan sosial yang rendah yang ditunjukkan dari hasil studi pendahuluan bahwa 83?ri 23 anak berkesulitan belajar masih masuk dalam katergori rendah keterampilannya dan 17% masuk dalam kategori tinggi: 2) Sebagian besar guru kelas masih memerlukan pengembangan model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan sosial anak berkesulitan belajar ditunjukkan dari hasil studi pendahuluan yaitu dari 54 responden guru diperoleh presentase 83% yang artinya masuk dalam kategori sangat perlu; 3) Prosedur pengembangan penelitian melalui 3 tahap yaitu studi pendahuluan, pengembangan produk dan uji kelayakan model; 4) Berdasarkan dari uji kelayakan diperoleh skor tiap aspek  yaitu aspek materi memperoleh nilai 35, pada aspek kebahasaan memperoleh nilai 18, pada aspek penyajian materi memperoleh nilai 22,4, dan pada aspek kegrafikkan 21,9 yang masuk pada kategori tinggi berdasarkan kategorisasi penilaian model pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan. 

Kata Kunci : Keterampilan sosial, model pembelajaran tematik, peer tutoring, anak berkesulitan belajar