Temper-tantrum pada anak autis disebabkan karena adanya gangguan fungsi neurobiologis. Temper-tantrum tergolong gangguan perilaku eksesif yang ditandai dengan perilaku mengamuk berupa menangis, jeritan, memukul, merusak benda, termasuk menyakiti diri sendiri maupun orang disekitarnya. Adanya karakteristik pada anak autis yang menghindari atau tidak merespon kontak sosial seperti sentuhan kasih sayang dan cenderung menolak untuk dipeluk, mengharuskan menggunakan metode khusus untuk menangani temper-tantrum pada anak autis. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an untuk mengurangi temper-tantrum. Murottal Al-Qur’an dapat merangsang aktivasi gelombang alpha dan delta pada otak yang membuat relaks dan mempengaruhi kontrol emosi.
Penelitian menggunakan one group pretest-posttest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 7 anak siswa autis SLB Anugrah yang dipilih dengan metode purposive sampling. 7 anak mendengarkan murottal Al-Qur’an selama 6 hari berturut-turut dengan durasi 14 menit 2 detik. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala komponen utama perilaku temper-tantrum sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan reliabilitas 0,904.
Uji hipotesis menggunakan wilcoxon signed rank test dengan taraf signifikansi 5% menghasilkan skor 0,018. Hasil uji hipotesis menunjukan <0>
Kata kunci: temper-tantrum pada anak autis, murottal Al-Qur’an.
