Abstrak
Pengendalian mutu (quality control) Gabungan Koperasi Susu Indonesia di gabungan koperasi susu Indonesia Boyolali (pengendalian mutu)
Oleh :
Erlina Dwi Iskuariasakti - H3106046 - Fak. Pertanian
ABSTRAK
Setiap perusahaan diharapkan menghasilkan produk yang berkualitas dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu industri yang memproduksi minuman khususnyasusu segar adalah Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Boyolali. Untuk menghasilkan produk susu yang aman dan berkualitas maka perlu diadakan proses Pengendalian Mutu pada setiap proses penerimaan susu sampai proses produksi yaitu evaporasi. Kegiatan magang ini dilakukan untuk menambah wawasan mahasiswa dalam dunia industri pada umumnya dan mengetahui Pengendalian Mutu pada proses penerimaan dan proses produksi susu di GKSI Boyolali, serta apakah susu yang diterima dan diproses di GKSI Boyolali sudah sesuai dengan persyaratan.
Pengumpulan data dalam kegiatan magang ini dilaksanakan dengan metode observasi, wawancara, keterlibatan langsung dalam melakukan praktek pengolahan susu sekaligus pengendalian mutu susu di Perusahaan, studi pustaka serta analisis data.
Bahan baku yang digunakan adalah susu segar dari petani susu. Pengujian mutu susu meliputi uji organoleptik, uji fisik yaitu uji berat jenis, uji alkohol, uji pH, uji karbonat, uji keasaman, dan uji kimia yaitu uji protein, uji lemak, uji kadar laktosa, uji kadar total solid, uji titik beku. Adapun standar mutu yang dapat diterima di GKSI Boyolali yaitu suhu untuk susu segar dingin maksimal 10º C, susu segar panas minimal 25º C, densitas minimal1,0230, freezig point -0,520 – (-0,560), uji alkohol negatif, uji karbonat negatif, kadar lemak minimal 3,4 %, total solid minimal 11,3 %, kadar protein minimal 2,5 %, pH 6,60 – 6,94, Uji peroksida negatif, uji organoleptik normal.
Pengendalian mutu yang dilakukan di GKSI antara lain pada penerimaan susu segar, pada saat proses produksi berlangsungdan produk akhir. Pada penerimaan susu segar dilakukan pengujian organoleptik, fisik dan kimia. Apabila dalam pengujian susu tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan di GKSI Boyolali maka susu akan ditolak. Setelah susu lolos uji kualitas susu disimpan pada tangki penyimpanan yang disebut FMT. Penyimpanan dijaga pada suhu 2-3º C. Apabila terjadi kenaikan suhu maka susu akan diproses lebih lanjut yaitu evaporasi. Pada proses evaporasi berlangsung dilakukan pengecekan untuk total solid untuk setiap setengah jam sekali, apabila susu terjadi penyimpangan maka susu akan dialirkan kembali untuk diproses ulang. Untuk produk akhir dilakukan pengujian mutu susu sama dengan pengujian pada susu segar. Adapun standar mutu yang harus dipenuhi adalah uji total solid 42-46 %, uji kadar lemak 12,9-14,4 %, uji keasaman max 0,18 %, uji protein 10-13 %, uji temperatur max 10º C, uji alkohol negative, uji pH 6,50-6,66.
Kata kunci : Pengendalian Mutu, Susu