Abstrak


Kajian Kuat Lekat Beton Hsscc Dengan Metakaolin Dan Variasi Serat Baja The Study Of Bond Strength Of Hsscc Concrete With Metakaolin And Steel Fiber Variation


Oleh :
Yusril Sani Hastiar - I0116130 - Fak. Teknik

ABSTRAK

Yusril Sani Hastiar, 2020, Kajian Kuat Lekat Beton HSSCC dengan Metakaolin dan Variasi Serat Baja, Tugas Akhir, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembangunan infrastruktur yang makin pesat diiringi dengan berbagai inovasi, salah satunya adalah inovasi pada beton. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kekuatan dalam menerima tarik sangat rendah. Metakaolin dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan beton dan mengurangi penggunaan semen. Sementara penambahan kadar serat baja diharapkan dapat meningkatkan kuat lekat baja tulangan dengan beton. 
Beton mutut tinggi memadat mandiri adalah beton dengan kuat tekan diatas 41,4 MPa yang dapat memadat dengan sendirinya. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah silinder berukuran 150x300 mm berumur 28 hari dan baja ulir berdiameter 12 mm. Kadar metakaolin yang digunakan adalah 17,5?ri berat beton dan kadar serat yang digunakan adalah 10, 15, 20, 25, 30 kg/m3.
Pada penelitian ini, penambahan serat baja Dramix 3D 65/35 BG membuat beton tidak memenuhi standar SCC untuk pengujian V-funnel untuk seluruh variasi kadar serat dan tidak memenuhi standar pengujian L-box pada kadar serat 30 kg/m3. Penambahan serat baja optimum terjadi pada kadar 20 kg/m3 dengan nilai kuat lekat rata-rata sebesar 4,54 MPa dibanding nilai kuat lekat rata-rata pada beton kontrol yang sebesar 3,53 MPa (terjadi penambahan kuat lekat sebesar 28,64%). Hal ini dikarenakan serat baja mempunyai peran sebagai penyumbang friksi kinetic yang berkontribusi pada tulangan ulir sehingga tulangan akan lebih susah untuk tertarik keluar saat beban bekerja.

Kata Kunci : beton mutu tinggi, kuat lekat, metakaolin, serat baja