Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Untuk mengetahui faktor - faktor yang menyebabkan siswa melakukan pelanggaran tata tertib sekolah SMA Negeri 8 Surakarta. (2) Untuk mengetahui strategi guru PKn dalam mengatasi tingkat pelanggaran siswa terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah sebagai implementasi pendidikan moral di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Surakarta. (3) Untuk Mengetahui kendala - kendala yang dihadapi oleh guru PKn dalam menangani tingkat pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah sebagai implementasi pendidikan moral di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sebagai startegi penelitian tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan adalah informan, tempat dan peristiwa, serta arsip dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Dalam penelitian ini, validitas data diperoleh dengan teknik triangulasi data dan triangulasi metode, serta analisis data dengan menggunakan analisis interaktif yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data dan (4) penarikan simpulan. Prosedur penelitian menggunakan langkah - langkah sebagai berikut : (1) tahap persiapan, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap analisis data, dan (4) tahap penyusunan laporan penelitian.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan : (1) Faktor - faktor penyebab siswa melakukan pelanggaran tata tertib di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Surakarta adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. (2) Strategi guru PKn dalam mengatasi tingkat pelanggaran siswa terhadap tata tertob yang berlaku di sekolah sebagai implementasi pendidikan moral di SMA N 8 Surakarta ada 3 tindakan yaitu preventif, kuratif dan represif. (3) Kendala - kendala utama yang dihadapi guru PKn dalam menangani pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah adalah kurang konsistennya guru PKn di dalam melaksanakan pembinaan moral dan kontrol terhdap tingkah lakuk siswa yang melakukan pelanggaran, kurang pedulinya keluargav terhadap perkembangan anaknya.
