Bantuan luar negeri tidak hanya digunakan untuk membantu negara penerima dalam membangun perekonomiannya, tetapi juga untuk mencapai kepentingan nasional negara donor, salah satunya adalah Tiongkok. Seperti yang kita tahu, Taiwan dan Tiongkok terlibat dalam perlombaan untuk mencari pengakuan diplomatik dari negara-negara lain. Kawasan Pasifik menjadi arena perebutan diplomatik dua negara ini karena enam negara di kawasan ini memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Salah satu upaya yang dilakukan Tiongkok untuk mengambil alih pengakuan diplomatik atas Taiwan adalah melalui penawaran bantuan luar negeri yang lebih untuk Kepulauan Solomon dan Kiribati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh bantuan luar negeri Tiongkok terhadap kebijakan luar negeri Kepulauan Solomon dan Kiribati menggunakan konsep Foreign Aid as a Foreign Policy Tool. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tawaran bantuan ODA Tiongkok yang responsif terhadap kebutuhan Kepulauan Solomon dan Kiribati serta dalam jumlah yang lebih masif terbukti efektif dalam mengubah kebijakan luar negeri kedua negara tersebut yakni mengalihkan pengakuan diplomatik mereka dari Taiwan menjadi Tiongkok. Fenomena ini menunjukkan bahwa bantuan ODA dijadikan Tiongkok sebagai Alat One-China Policy-nya dan tujuan penawaran bantuan ODA oleh Tiongkok untuk mendapatkan pengakuan diplomatik dari Kepulauan Solomon dan Kiribati sukses dilakukan.
Kata Kunci: Bantuan Luar Negeri, Oda, Pengakuan Diplomatik, Kepulauan Solomon, Kiribati, Tiongkok, Taiwan.