Abstrak


Pengetahuan, Persepsi dan Penerimaan Masyarakat Karanganyar Terhadap Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Pltp) Gunung Lawu


Oleh :
Vicky Satria Pramudita - K2516069 - Fak. KIP

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman, persepsi dan penerimaan masyarakat Karanganyar terhadap rencana pembangunan PLTP di Gunung Lawu. Tempat untuk melakukan penelitian ini berada di daerah Matesih dan Tawangmangu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data wawancara, serta observasi dan dokumentasi sebagai pendukung. Sampel penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu masyarakat yang tinggal di daerah sekitar lereng Gunung Lawu, pengelola objek wisata air hangat Sapta Tirta dan Cumpleng, masyarakat kota Karanganyar, Pemerintah daerah dan Dinas Pemerintahan yang berkaitan dengan rencana pembangunan PLTP tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara sebagai data utama dan sumber berita seperti koran, artikel, jurnal dan media elektronik lainnya sebagai data pendukung. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan atau pemahaman bagi sebagian besar masyarakat mengenai sumber energi panas bumi termasuk hal yang masih awam karena belum banyak yang memahami lebih dalam mengenai energi tersebut. Setelah adanya rencana pembangunan PLTP tersebut, masyarakat mulai memahami energi dari panas bumi dan mencari informasi mengenai hal tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap persepsi masyarakat Karanganyar, yang dimana mayoritas masyarakat belum mengenal dan belum memiliki pengalaman terhadap proyek-proyek energi sebelumnya. Minimnya sumber informasi yang didapatkan masyarakat dikarenakan tidak adanya sosialisasi dari pihak pengelola tentang rencana pembangunan PLTP tersebut mengenai segi manfaat dan kerugiannya. Kemudian hal ini berdampak pada penerimaan masyarakat terhadap PLTP di Gunung Lawu. Mayoritas masyarakat menolak karena dampaknya akan dapat merusak ekosistem, mengurangi sumber mata air dan menyebabkan kekeringan yang akan berdampak pada pertanian masyarakat daerah tersebut. Namun di sisi lain ada beberapa masyarakat yang setuju terhadap rencana pembangunan tersebut karena melihat dampak positif dari pembangunan PLTP tersebut, yaitu ramah lingkungan, menambah kebutuhan listrik, infrastruktur menjadi lebih baik, dan timbul peluang kerja. Adapun masyarakat yang masih ragu-ragu, disebabkan karena mendukung dampak positif dari pembangunan tersebut, tetapi menolak karena proyek tersebut berada di lingkungan daerah tempat tinggal mereka.

Kata Kunci  :  Pembangunan, persepsi, masyarakat