Abstrak


Analisis Perpindahan Kalor Pipa Bersirip Tegak Pada Alat Penukar Kalor Beraliran Silang


Oleh :
Wuri Prasetyo - K2516073 - Fak. KIP

Peningkatan nilai laju perpindahan kalor, LMTD, NTU Efektivitas, bilangan Reynolds, bilangan Nusselt, dan bilangan Prandtl pada alat penukar kalor beraliran silang dapat dilakukan dengan menambahkan sirip pada pipa polos. Fokus penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh variasi laju fluida cair (air) dan gas (udara) terhadap perpindahan kalor, LMTD, NTU Efektivitas, bilangan Reynolds, bilangan Nusselt, dan bilangan Prandtl pada alat penukar kalor beraliran silang dengan pipa tanpa sirip dan penambahan sirip tegak pada pipa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan efektivitas alat penukar kalor beraliran silang tanpa sirip dengan alat penukar kalor beraliran silang bersirip tegak.

Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimen. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk sirip pada pipa tembaga yaitu pipa lurus tanpa sirip dan pipa tegak dengan jumlah empat sirip. Variasi fluida cair dan gas dengan rincian suhu fluida cair 50 ?, 60 ?, dan 70 ?, sedangkan laju aliran air 0,06 L/s, 0,08 L/s, 0,1 L/s dan kecepatan aliran udara yaitu 1 m/s, 1,5 m/s, 2 m/s.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat penukar kalor beraliran silang dengan tambahan sirip tegak meningkatkan koefisien perpindahan kalor menyeluruh sebesar 17,37 % dibandingkan dengan alat penukar kalor beraliran silang tanpa sirip. Alat penukar kalor beraliran silang meningkatkan bilangan Reynolds sebesar 2,53 ?n bilangan Nusselt sebesar 2,56 % pada fluida cair, sedangkan pada fluida gas bilangan Reynolds sebesar 21,182 ?n bilangan Nusselt sebesar 16,57 %. Penambahan sirip tegak meningkatkan efektivitas alat penukar kalor beraliran silang sebesar 24,77 %.

Kata Kunci: alat penukar kalor aliran silang, fluida cair dan gas, perpindahan kalor, LMTD, NTU Efektivitas