Abstrak


Pendampingan tentang Pemahaman dan Partisipasi Aktif Masyarakat untuk Program Vaksinasi Covid 19 di Desa Sepat Masaran Sragen


Oleh :
Reviono - 196510302003121001 - Fak. Kedokteran

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). (WHO, 2021). Dengan tingginya kasus infeksi COVID-19 diseluruh dunia, dan munculnya second wave pada akhir tahun 2020, menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 masih akan berlangsung. Untuk mengeliminasi SARS-CoV-2 dan menurunkan angka kematian karena infeksi COVID-19 dilakukan pengembangan vaksin. Beberapa platform vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini ada beberapa diantarnnya adalah Viral inactivated vaccine (Sinovac), Human Adenoviral Vector based (Sputnik), Chimpanzee Adenovirus Vector (Oxford-Aztrazenika), dan mRNA vaccine (Pfizer dan Moderna). 
Di Indonesia, vaksinasi sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 13 Januari 2021. Ditargetkan vaksinasi akan dilakukan pada kelompok prioritas, dilanjutkan dengan ke masyarakat luas. Akan tetapi beberapa kendala muncul dalam penyelenggaraan vaksinasi COVID-19 diantaranya adalah kesadaran berbagai lapisan masyarakat tentang vaksin sangat beragam, bahkan ada kelompok mayarakat yang menolak vaksinasi. Kurangnya informasi dan pengetahuan terhadap vaksin membuat keraguan masyarakat untuk menerima program vaksinasi. Pengabdian kepada masyarakat kali ini akan dilakukan di desa Sepat Masaran Sragen.
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan masyarakat tentang vaksin COVID-19. Metode yang dilakukan adalah dengan penyuluhan dan memberikan informasi melalui media massa.
Dari sekitar 150 kuesioner yang dibagikan terdapat 126 yang mengembalikan kuesioner tersebut. Prosentase antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan hampir sama yaitu laki-laki 47?n perempuan 53%, dari sisi usia sebagian besar adalah range usia antara 18 sampai 40 tahun yaitu 48?n terendah 6% untuk range lebih dari 60 tahun. Dari status pendidikan terbanyak adalah status pendidikan SMP yaitu 41% setelah itu itu adalah pendidikan SMA yaitu 35% sedangkan terendah S1 atau S2 yaitu 8%.
Secara umum dari lima pertanyaan tersebut, tampak bahwa masyarakat umum bukan kalangan medis, khususnya di desa Sepat sudah mengetahui tentang vaksinasi pada COVID-19. Selain itu juga sudah memahami tata cara pelaksanaan vaksinasi nanti. Hanya 2% yang menganggap bahwa tidak perlu vaksin koma atau vaksin tidak penting
Kata kunci: COVID-19; vaksinasi; penyuluhan; pandemi