Abstrak


Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII F SMP Negeri2 Kebakkramat Kabupaten karanganyar


Oleh :
Rina Yuliana - K1208117 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas Vlll F SMP Negeri 2 Kebakkramat yang meliputi: (1) jenis-jenis tindak tutur guru yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan (2) daya pragmatik yang terkandung dalam tindak tutur guru tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di SMP Negeri 2 Kebakkramat. Teknik pengumpulan  data yang digunakan adalah analisis dokumen, observasi, rekam catat, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang meliputi reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.

Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, jenis tindak tutur guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII F SMP Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, yaitu: tindak tutur lokusi, ilokusi, perlokusi. Tindak tutur ilokusi terdiri atas (a) representatif yang terdiri atas tindak tutur menyatakan dan menyebutkan; (b) direktif yang terdiri atas tindak tutur menyuruh; (c) komisif  yang terdiri atas tindak tutur berjanji;   (d) ekspresif terdiri atas tindak tutur memuji, tindak tutur mengkritik; (e) deklarasi yang terdiri atas tindak tutur melarang dan memutuskan. Bentuk tindak tutur guru yang paling dominan dalam. pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar yaitu tindak tutur direktif dengan maksud menyuruh. Kedua, daya pragmatik dapat direalisasikan melalui tindak tutur direktif, yang terkandung dalam tindak tutur guru bahasa Indonesia kelas VIII F SMP Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar yaitu: (a) memberi informasi, (b) mempengaruhi (c) menyuruh, (d) menegur, (e) mengkritik, (f) menyarankan, (g) memuji. (h) memutuskan, (i) menyindir, (j) memarahi. Berdasarkan dari identifikasi daya pragmatik tersebut bisa dijelaskan bahwa semakin sering tuturan tidak langsung diucapkan semakin kuat daya pragmatiknya.

Kata  kunci:  tindak tutur, daya pragmatik,  lokusi, ilokusi,  perlokusi, pembelajaran bahasa Indonesia