Abstrak


Model Promosi Kesehatan Untuk Meningkatkan Kepesertaan Program Keluarga Berencana Vasektomi


Oleh :
Tjahja Bintoro - T641608006 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian dilakukan di Kota Madiun pada 6 Puskesmas, yaitu: (1) Puskesmas Patihan, (2) Puskesmas Manguharjo, (3) Puskesmas Banjarejo,  (4) Puskesmas Demangan, (5) Puskesmas Tawangrejo dan (6) Puskesmas Oro-Oro Ombo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2019 – September 2019. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel melalui pengujian hipotesis dan mengestimasi besaran pengaruh paparan terhadap penyakit. Berdasarkan waktu penelitian ini adalah potong lintang cross-sectional karena mempelajari korelasi antar variabel sebab dengan akibat, dengan pendekatan sekaligus pada satu saat atau point time approach.
Populasi penelitian  adalah pasangan usia subur (PUS) yang mengikuti KB, lama menikah > 5 tahun, dan telah mempunyai minimal 2 anak. Jumlah populasi pria usia subur 6971. Populasi pria vasektomi sebesar 85 (1,2%) dan pria non vasektomi  sebesar  238  (3,4%).  Metode  pengambilan  sampel  yang  digunakan untuk kelompok kasus dan kelompok kontrol adalah fixed disease sampling yaitu merupakan skema pencuplikan berdasarkan status penyakit subjek, yaitu berpenyakit atau tidak berpenyakit  yang diteliti, sedang status paparan subjek bervariasi  mengikuti  status  penyakit  subjek.   Jumlah  kelompok  kasus  dan kelompok kontrol menggunakan perbandingan 1:3.   Kelompok kasus pada penelitian ini adalah suami akseptor vasektomi sejumlah 85 responden sedangkan untuk kelompok kontrol diambil dari suami yang bukan akseptor vasektomi sejumlah 238 responden. Total sampel ada penelitian ini adalah 323 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah yang masuk kedalam kriteria inklusi yaitu: (a) Pasangan usia subur, (b) Lama menikah > 5 tahun, dan (c) Mempunyai minimal 2 anak.  Kriteria  eksklusi  dalam  penelitian  ini  adalah:  (a)  Memiliki  penyakit kejiwaan yang didiagnosis oleh dokter, seperti skizofrenia atau halusinasi dan (b) Menderita gangguan kognitif yang didiagnosis oleh dokter. Berdasarkan kerangka bepikir penelitian, maka dapat ditetapkan beberapa variabel penelitian sebagai berikut: Variabel eksogen: Kepesertaan KB Vasektomi. Variabel endogen: (a) Pembelajaran   pengamatan   KB   vasektomi,   (b)   Persepsi   kontrol   perilaku kepesertaan   KB   vasektomi,   (c)   Dukungan   isteri   terhadap   vasektomi,   (d) Dukungan sebaya terhadap vasektomi, (e) Niat kepesertaan KB Vasektomi, (f) Ketersediaan sumber daya kesehatan dan sarana prasarana kesehatan KB Vasektomi, (g) Akses pelayanan kesehatan vasektomi, (h) Jumlah anak, (i) Umur isteri dan (j) Kepesertaan pria KB vasektomi. Karakteristik sampel data kontinu dideskripsikan dalam parameter n dan mean yang dideskripsikan dalam n dan %. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan adalah uji beda proporsi menggunakan   chi-square,   dengan   CI   (95%)   dan   tingkat   kemaknaan.   Uji multivariat menggunakan path analysis (analisis jalur) dengan STATA.
Karakteristik responden penelitian yang dibagi menjadi 2 (dua) yaitu responden akseptor vasektomi dan bukan akseptor vasektomi. Rerata usia responden vasektomi adalah 49 tahun dan non vasektomi 42 tahun. Rerata usia responden saat menikah adalah 26 tahun (vasektomi) dan 27 tahun (non- vasektomi). Rerata umur isteri responden adalah 42 tahun (vasektomi) dan 39 tahun  (non-vasektomi).  Setengah  responden  vasektomi  dan  non  vasektomi  memiliki tingkat pendidikan SMA. Hampir setengah responden vasektomi dan non vasektomi memiliki pekerjaan pegawai swasta dan lain-lain seperti: mempunyai usaha sendiri. Alat kontrasepsi yang digunakan pada responden vasektomi adalah vasektomi. Hampir setengah responden non vasektomi menggunakan alat kontrasepsi IUD. Sebagian besar responden vasektomi dan non vasektomi mendapat informasi terkait KB dari kader KB dan petugas lapangan KB (PLKB). Hasil dari analisis jalur ditemukan pengaruh langsung diantaranya : niat kepesertaan program KB Vasektomi, ketersediaan sumber daya kesehatan dan sarana prasarana kesehatan KB Vasektomi, dan akses pelayanan kesehatan vasektomi, jumlah anak serta umur isteri terhadap kepesertaan program KB vasektomi.
Kepesertaan Program Keluarga Berencana vasektomi secara tidak langsung meningkat dengan dukungan sebaya melalui persepsi kontrol perilaku kepesertaan KB vasektomi. Dukungan sebaya meningkatkan logodd (kemungkinan) persepsi kontrol perilaku sebesar 2.53 unit dan secara statistik signifikan (b= 2.53; CI
95%= 1.79  hingga 3.26;  p<0 xss=removed>1.04; p= 0.091).
Kepesertaan Program Keluarga Berencana vasektomi secara tidak langsung meningkat dengan persepsi kontrol perilaku melalui niat. Persepsi kontrol perilaku tinggi meningkatkan logodd (kemungkinan) niat kuat sebesar 2.95 unit dan secara statistik signifikan (b= 2.95; CI 95%= 2.13 hingga 3.77; p<0 xss=removed xss=removed>Kepesertaan Program Keluarga Berencana vasektomi secara langsung meningkat dengan persepsi kontrol perilaku. Persepsi kontrol perilaku yang tinggi meningkatkan logodd (kemungkinan) untuk melakukan vasektomi sebesar 2.01 unit  dan  secara  statistik  signifikan  (b=  2.01;  CI 95%=  0.34  hingga  3.68;  p=
0.018). Kepesertaan Program Keluarga Berencana vasektomi secara langsung meningkat dengan niat yang kuat. Niat yang kuat meningkatkan logodd (kemungkinan) untuk melakukan vasektomi sebesar 1.61 unit dan secara statistik mendekati signifikan (marginally significant) (b= 1.61; CI 95%= -0.03 hingga
3.26; p= 0.054).
Kepesertaan Program Keluarga Berencana vasektomi secara langsung meningkat dengan umur isteri. meningkatkan logodd (kemungkinan) untuk melakukan vasektomi sebesar 1.09 dan secara statistik signifikan (b= 1.09; CI
95%= 0.46 hingga 1.71; p= 0.001). Kepesertaan Program Keluarga Berencana vasektomi   secara   langsung   meningkat   dengan   ketersediaan   sumber   daya Kesehatan dan sarana prasarana kesehatan KB vasektomi meningkatkan logodd (kemungkinan) untuk melakukan vasektomi sebesar 2.91 unit dan secara statistik signifikan (b=2.91; CI 95%= 0.87 hingga 4.96; p= 0.005).