Penelitian ini membahas model penerjemahan istilah kecerdasan emosi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Tujuan utama penelitian adalah menyusun model penerjemahan istilah kecerdasan emosi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Secara khusus, tujuan penelitiannya adalah (i) mendeskripsikan jenis akar-kata yang digunakan untuk merepresentasikan istilah kecerdasan emosi, (ii) mendeskripsikan jenis kata jadian yang digunakan untuk merepresentasikan istilah kecerdasan emosi, (iii) mendeskripsikan teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan istilah kecerdasan emosi yang berupa akar kata, (iv) mendeskripsikan teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan istilah kecerdasan emosi yang berupa kata jadian, (v) mendeskripsikan pergeseran yang terjadi dalam penerjemahan istilah kecerdasan emosi yang berupa akar kata dan kata jadian, (vi) mendeskripsikan dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan pada penerjemahan istilah kecerdasan emosi yang berupa akar kata dan kata jadian, (vii) mendeskripsikan penyusunan model penerjemahan akar kata dan kata jadian yang berkaitan dengan istilah kecerdasan emosi. Tujuan penelitian (i) sampai dengan (vi) dicapai dengan mengacu pada kasus penerjemahan pada buku yang berjudul Working with Emotional Intelligence karangan Daniel Goleman dan buku terjemahannya yang berjudul Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi dengan penerjemah Alex Tri Kantjono Widodo. Penelitian dilakukan dengan paradigma penelitian pengembangan. Data penelitiannya adalah (i) akar kata dan kata jadian istilah kecerdasan emosi pada TSu dan TSa, (ii) hasil FGD penyusunan prototipe model, serta (iii) hasil uji coba prototipe model. Adapun analisis data penelitian mengikuti analisis data seperti yang disampaikan oleh Spradley (1997) yang dikutip oleh Santosa (2017): (i) analisis domain, (ii) analisis taksonomi, (iii) analisis komponensial, dan (iv) analisis tema budaya.
Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, jenis akar kata yang digunakan untuk merepresentasikan istilah kecerdasan emosi adalah nomina, adjektiva, dan verba; yang paling dominan adalah berjenis nomina. Kedua, jenis kata jadian yang digunakan untuk merepresentasikan istilah kecerdasan emosi adalah nomina, adjektiva, verba, dan adverbia; yang paling dominan adalah nomina. Ketiga, empat teknik penerjemahan yang dominan digunakan untuk menerjemahkan istilah kecerdasan emosi berbentuk akar kata adalah padanan lazim, transposisi, modulasi, dan peminjaman murni. Keempat, empat teknik penerjemahan yang dominan digunakan untuk menerjemahkan istilah kecerdasan emosi berbentuk kata jadian adalah padanan lazim, transposisi, kreasi diskursif, dan modulasi. Kelima, tiga jenis pergeseran yang dominan terjadi dalam penerjemahan istilah kecerdasan emosi berupa akar kata dan kata jadian adalah (i) nomina ke adjektiva, (ii) adjektiva ke nomina, (iii) nomina ke verba. Keenam, dua teknik penerjemahan yang berdampak pada kualitas penerjemahan optimal, untuk istilah kecerdasan emosi berbentuk akar kata dan kata jadian adalah padanan lazim dan transposisi. Ketujuh, model penerjamahan istilah kecerdasan emosi disusun dengan memperhatikan teknik penerjemahan yang mampu menghasilkan kualitas penerjemahan maksimal (kualitas terbaik) pada penerjemahan BSu ke BSa.
Kata Kunci: Istilah Kecerdasan Emosi, Akar Kata, Kata Jadian, Teknik Penerjemahan, Model Penerjemahan