Abstrak


Pengembangan Model Problem Based Learning Berorientasi Budaya Akademik untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Kelas Atas Sekolah Dasar


Oleh :
Meidawati Suswandari - T811608008 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas atas Sekolah Dasar  di Kabupaten Sukoharjo; 2) menemukan Model Problem Based Learning berorientasi budaya akademik  yang layak untuk meningkatkan keterampilan sosial  siswa kelas atas Sekolah Dasar  di Kabupaten Sukoharjo; 3) menemukan Model Problem Based Learning berorientasi budaya akademik yang efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial  siswa kelas atas Sekolah Dasar  di Kabupaten Sukoharjo
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan dari Sukmadinata dengan 3 tahapan, yaitu tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan produk, dan tahap pengujian produk. Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar Kabupaten Sukoharjo. Subjek penelitian sebanyak 4 Sekolah Dasar yaitu SD N Kemasan 1 sejumlah 28 siswa dan SD N Bekonang 1 sejumlah 31 siswa sebagai kelompok eksperimen, serta SD N Sonorejo 1 sejumlah 23 siswa dan SD N Polokarto 1 sejumlah 26 siswa sebagai kelompok kontrol.  Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi pada tahap studi pendahuluan, teknik angket dan dokumentasi pada tahap pengembangan produk, dan uji keefektifan model pada tahap pengujian produk. Uji validitas instrumen menggunakan pakar/ahli, yang meliputi ahli materi, ahli model pembelajaran, ahli instrument, dan ahli bahasa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan ?=0,05.
Hasil penelitian menyimpulkan: 1) Pelaksanaan proses pembelajaran tematik pada siswa kelas atas Sekolah Dasar  di Kabupaten Sukoharjo terbagi dalam 7 karakteristik, sebagai berikut: a) berpusat pada peserta didik.. b)memberikan pengalaman langsung pada peserta didik (direct experiences), c) pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu nyata dan jelas, d) menyajikan suatu konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran untuk memahami konsep-konsep secara utuh, e) fleksibel atau luwes, f) menggunakan prinsip belajar sambil bermain sehingga proses pembelajaran terasa lebih menyenangkan, g) hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. 2) Model Problem Based Learning berorientasi Budaya Akademik (PBL-BA) Layak untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas atas Sekolah Dasar di Kabupaten Sukoharjo. Aspek keterampilan sosial yang meningkat meliputi: perilaku interpersonal, perilaku diri sendiri, kesuksesan akademik, peer acceptance, dan keterampilan  komunikasi. Model PBL-BA divalidasi oleh ahli materi, ahli model, ahli instrumen, dan ahli bahasa serta divalidasi ahli dan dilakukan ujicoba terbatas dan uji coba luas. Hasil analisis uji coba terbatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan rata-rata post tes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini terlihat bahwa rata-rata postes keterampilan sosial SD N Sonorejo sebesar 39,2 lebih besar dibandingkan rata-rata posttes keterampilan sosial SD N Polokarto 1 sebesar 31,3. Artinya model PBL-BA lebih baik dari pada model PBL. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PBL-BA layak diterapkan di Sekolah Dasar meningkatkan keterampilan sosial. 3) Model PBL-BA efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas atas Sekolah Dasar  di Kabupaten Sukoharjo. Hasil analisis uji keefektifan menunjukan adanya perbedaan rata-rata keterampilan sosial posttest lebih tinggi daripada pre tes dimana t = 33, 907 dan sig. 0,000. Uji signifikansi terhadap hipotesis penelitian ini menunjukan t hitung > nilai t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model PBL-BA efektif dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas atas Sekolah Dasar  secara signifikan.

Kata Kunci: Model PBL-BA, keterampilan sosial, Budaya Akademik, Sekolah Dasar.