Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) karakteristik Scientific Group Inquiry Learning (SGIL) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa S1 PGSD; 2) kelayakan dari produk model Scientific Group Inquiry Learning (SGIL) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa S1
PGSD; 3) keefektifan model Scientific Group Inquiry Learning (SGIL) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa S1 PGSD.
Penelitian model SGIL pada materi energi mata kuliah Konsep dasar IPA
menggunakan metode pengembangan Research and Develompent (R & D), yang
terdri atas 10 tahap, yaitu 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan penelitian, 3) pengembangan desain, 4) uji coba lapangan awal, 5) revisi I, 6) uji coba lapangan, 7) revisi II, 8) uji kelayakan, 9) revisi produk akhir, 10) diseminasi dan implementasi. Penelitian ini dilakukan pada dua semester ganjil atau genap angkatan 2018/2019 dengan jumlah sampel 114 mahasiswa, Penelitian dilakukan pada tiga Universitas sebagai sampel, yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas PGRI Madiun (UNIPMA). Analisis data yang dilakukan berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data diselesaikan dengan teknik observasi, kuesioner, wawancara, dokumentasi, dan tes. Kelayakan model divalidasi dengan menggunakan program Quest dan Lisrel 8.8. Keefektifan model SGIL dihitung dengan menggunakan t-test.
Penelitian ini menghasilkan: a) karakteristik SGIL yang terdiri dari 6 sintaks
pembelajaran yaitu: 1) identifikasi dan pemilihan topik (identification and topic sellection), b) perencanaan eksperimen (experiment planning), c) implementasi (implementation), d) pengumpulan data (collect), e) analisis dan sintesis (analysis and syntesis), f) Kesimpulan dan komunikasi (conclution and communication).; 2) Kelayakan SGIL dinilai oleh 5 orang ahli. Hasil analisis menunjukkan skor yang diberikan memenuhi syarat untuk dinyatakan layak untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis; 3) Keefektifan SGIL dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis ditunjukkan melalui analisis lisrel yang menunjukkan adanya peningkatan dari sebelum (0,750) dan sesudah eksperimen (0,875).
Hasil penelitian menunjukkan hasil model SGIL layak untuk diterapkan dan
sesuai untuk pembelajaran Konsep Dasar IPA. Kelayakan dibatasi hanya pada materi Energi. Model SGIL dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa
Kata Kunci: model SGIL, keterampilan berpikir kritis, mahasiswa PGSD, energi