Penelitian ini membahas tentang bagaimana orientasi bangunan memengaruhi upaya efisiensi energi pada bangunan Perpustakaan Pusat UNS. Peningkatan kebutuhan energi tidak sebanding dengan persediaan energi yang ada. Pertimbangan orientasi bangunan melalui perancangan pasif yang dapat mendukung upaya efisiensi energi. Keragaman dalam menentukan arah orientasi akhirnya meninggalkan perencana dalam keadaan kebingungan. Masih belum jelas bagaimana cara kerja orientasi agar dapat dipakai dalam upaya efisiensi energi.
Perpustakaan Pusat UNS difungsikan untuk meningkatan kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui bidang media informasi. Kebutuhan jam operasional yang tinggi menjadikan bangunan Perpustakaan Pusat UNS membutuhkan energi untuk mendukung kegiatan dalam perpustakaan. Bangunan Perpustakaan Pusat UNS didominasi oleh material kaca glazing yang berfungsi memberikan cahaya alami ke bangunan. Paparan radiasi dari sisi vertikal mengakibatkan bangunan tinggi terkena dampak penuh dari suhu eksternal dan radiasi matahari. Penelitian dilakukan untuk memperjelas gambaran tentang bagaimana orientasi bangunan dapat dipakai dalam upaya efisiensi agar dapat menjadi solusi untuk mengurangi kebingungan bagi perancang khususnya pada bangunan Perpustakaan Pusat UNS. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan jenis quasi eksperimental. Penelitian dilakukan untuk memperdalam bahasan terkait hubungan antara orientasi dan bukaan yang memengaruhi energi dalam bangunan.
Kesimpulan penelitian ini adalah orientasi dan luas bukaan berkaitan erat satu sama lain. Pertimbangan radiasi pada tiap sisi bangunan diperlukan untuk menentukan orientasi paling tepat. Luasan bukaan dapat membantu orientasi bangunan dalam mengoptimalkan penggunaan energi. Sehingga orientasi dapat disesuaikan dengan lebih efektif jika mempertimbangkan nilai perbandingan Windows and Wall Ratio di setiap sisi bangunan.
Kata Kunci: Orientasi, Efisiensi Energi, Bangunan Tinggi, Windows and Wall Ratio
