;

Abstrak


Pengaruh Perbedaan Lama Luka Jaringan Kulit Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) dan Micro Vessel Density (Ekspresi Cd34) pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)


Oleh :
Danar Widyatmoko - S561608001 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang: Luka terjadi akibat trauma fisik yang menyebabkan jaringan kulit terputus. Kerusakan sel epitel kulit akibat luka menyebabkan reaksi inflamasi yang meningkatkan ROS dan menyebabkan peningkatan kadar Malondialdehyde (MDA) plasma serta ekspresi MVD sebagai reaksi dalam proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama luka terhadap kadar MDA plasma dan Micro Vessel Density (ekspresi CD 34) pada tikus putih (Rattus novergicus).
Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen post-test only control group design dengan subjek tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) yang terdiri dari 18 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok dengan lama luka 5 hari (K1), kelompok dengan luka 10 hari. (K2), dan kelompok dengan lama luka 15 hari (K3). Luka dibuat sayatan persegi dengan panjang 2x2 cm. Parameter yang dinilai adalah kadar Malondialdehyde (MDA) plasma dan Micro Vessel Density (ekspresi CD 34). Analisis statistik kadar Malondialdehyde (MDA) plasma dan ekspresi MVD menggunakan OneWay ANOVA diikuti oleh Tukey HSD
Hasil: Hasil uji OneWay ANOVA menunjukkan nilai signifikan pada kadar MDA plasma (P =0,000) dan Ekspresi CD34 (P=0,001). Uji Tukey HSD menunjukkan nilai signifikan (P <0 P=0,572)>Kesimpulan: Durasi luka yang lebih lama berpengaruh pada penurunan kadar Malondialdehyde (MDA) plasma dan Micro Vessel Density (ekspresi CD34) dalam proses penyembuhan luka.

Kata kunci: MVD, Luka, MDA plasma, Rattus novergicus,