;

Abstrak


Perbedaan Pengaruh Pemberian Ekstrak Propolis Sebagai Antioksidan Terhadap Angiogenesis Dinilai pada Microvessel Density (MVD) dan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) pada Jaringan Granulasi Tikus Jantan (Rattus Norvegicus) Model Skin Graft


Oleh :
L. Bobby Nindra Nugraha - S561608003 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh dari paparan lingkungan dan rawan mengalami luka. Proses penyembuhan luka terjadi melalui peran berbagai substansi pro-inflamasi seperti malondialdehide (MDA), caspase 9, nuclear factor (NF)??, tumor growth factor (TGF?), vascular endothelial growth factor (VEGF) dan reactive oxygen species (ROS) yang memicu angiogenesis. Propolis diduga memiliki peran dalam mendorong angiogenesis akibat efek antioksidan serta modulasi faktor angiogenesis dan inflamasi.
Tujuan: Mengetahui hubungan dan perbedaan pemberian propolis sebagai antioksidan terhadap kualitas angiogenesis pada jaringan granulasi.
Desain: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan metode Posstest- Only Control Design menggunakan tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) model skin graft umur 8-10 minggu, berat badan 150–200 gram yang dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September sampai Oktober 2020.
Hasil: Terdapat perbedaan VEGF pada keempat kelompok perlakuan. Laju angiogenesis pada kelompok kontrol didapatkan paling lambat (25,13 ± 1,36 pg/ml; p = 0,000). Densitas pembuluh darah mikro terendah didapatkan pada kelompok perlakuan 1 (84,48 ± 20,53; p > 0,05). Terdapat korelasi positif yang sangat lemah dan tidak signifikan antara VEGF dengan MVD (r = 0,002; p = 0,993).
Kesimpulan: Propolis berperan sebagai antioksidan terhadap MVD dan ekspresi VEGF. Propolis mendorong angiogenesis yang ditandai dengan peningkatan VEGF tanpa peningkatan MVD.

Kata kunci: Propolis, Penyembuhan luka, microvascular density, inflamasi, kulit