Abstrak


Model Promosi Kesehatan Menggunakan Whatsapp Untuk Akselerasi Penurunan Prevalensi Kanker Serviks Uteri


Oleh :
Ismarwati - T641708003 - Sekolah Pascasarjana

Jenis penelitian ini dengan metode kombinasi (mixed methods) dan strategi sequential (bertahap) dengan menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Desain penelitian menggunakan sequential explanatory yaitu melakukan pengumpulan dan analisis data kuantitatif terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh pengumpulan data kualitatif yang dibangun berdasarkan hasil kuantitatif (Creswell, 2010). Rancangan ini dipilih karena data kualitatif digunakan untuk mendukung data penelitian kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experimental menggunakan rancangan non equivalent control group design.. Kelompok perlakuan diberi promosi kesehatan menggunakan video berisi materi tentang kanker serviks uteri, pencegahan dan deteksi dini inspeksi visual asam asetat yang dikirim ke WhatsApp (WA). Sedangkan pada kelompok kontrol dilakukan promosi kesehatan dengan hanya menggunakan media Booklet.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu dengan empat cakupan inspeksi visual asam asetat rendah, yaitu di wilayah kerja Puskesmas Kretek, Puskesmas Jetis I, Puskesmas Banguntapan II dan Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul. Subyek peneltian berasal dari empat wilayah penelitian dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan pertimbangan peneliti. Setiap kelompok berjumlah 40 orang. Kelompok perlakuan adalah ibu-ibu di wilayah Jetis dan Kretek sedangkan kelompok kontrol adalah ibu-ibu yang berasal dari wilayah Banguntapan dan Pleret. Analisis data kuantitatif menggunakan IBM SPSS statitistik versi 26 dan stata. Analisis data kualitatif dengan menggunakan software Nvivo 12 Plus.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang kanker serviks uteri dan deteksi dini inspeksi visual asam tergolong moderat sampai tinggi setelah mendapat perlakuan. Perubahan pengetahuan ini juga meningkatkan simpangan baku yang menandakan perbedaan pengetahuan semakin besar dalam tiap kelompok dan menunjukkan perubahan lebih besar pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol, meskipun secara individu menunjukkan capaian posttest tertinggi (maximum) sama besar, yaitu 96. Pemberian promosi kesehatan  berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan. Pendidikan, penghasilan, riwayat KB dan usia pertama menikah memberikan kontribusi peningkatan pengetahuan sebesar 55,6%.
Sikap responden terhadap kanker serviks uteri dan deteksi dini inspeksi visual asam setelah dilakukan promosi kesehatan mengalami peningkatan lebih besar pada kelompok perlakuan, dibandingkan kelompok kontrol meskipun secara individu menunjukkan capaian tertinggi (maximum) yang sama besar, yakni 62 pada pretest; 64 pada posttest. Pemberian promosi Kesehatan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan sikap. Pendidikan, penghasilan, riwayat KB dan usia pertama menikah memberikan kontribusi peningkatan sikap sebesar 39,3%.
Kesediaan responden untuk melakukan pemeriksaan IVA mengalami perubahan setelah perlakuan. Responden yang bersedia melakukan pemeriksaan sebelum perlakuan pada kelompok perlakuan sebanyak 30%, sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 17.5%. Setelah perlakuan terjadi peningkatan sebesar 87.5%, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar  20.0%. Pemberian promosi kesehatan yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kesediaan. Pendidikan, penghasilan, riwayat KB dan usia pertama menikah memberikan kontribusi peningkatan kesediaan sebesar 40,8%.