Abstrak


Peran Solo Bersimfoni dalam Mengimplementasikan Pendidikan Generasi Z di Kota Surakarta


Oleh :
Elvina Murni Alsuci - K8417023 - Fak. KIP

Penelitian ini untuk mendeskripsikan peran Solo Bersimfoni dalam mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis local culture kepada generasi Z. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik kualitatif yang bertujuan untuk ingin mengali mengali informasi  secara mendalam dari suatu kasus yang khusus karena terdapat hal-hal yang menarik    untuk dipelajari. Sumber data penelitian ini ada 2 jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan informan yang digunakan dalam penelitian ini yatu teknik purposive sampling. Informan penelitian ini meliputi pengurus Solo Bersimfoni, volunteer Solo Bersimfoni, guru pendamping Sekolah Adipangastuti, dan pelajar dari tim media center Sekolah Adipangastuti. Teknik pengumpulan data  diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis model interaktif dari Miles dan Huberman, yang terbagi dalam tiga tahapan yaitu Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data (Data Display), dan Kesimpulan (Conclusion Drawing/verification).

Penelitian ini menggunakan Teori Fungsional Struktural oleh Talcot Parsons. Dari hasil penelitian menunjukkan peranan Solo Bersimfoni dalam mengimplementasikan generasi Z sebagai edukator, protektor, dan advokasi. Solo Bersimfoni sebagai sebuah perkumpulan berhubungan baik dan bekerjasama dengan  para pemangku kepentingan yang menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secara terstruktur. Dalam menjalankan program Sekolah Adipangastuti, Solo Bersimfoni membutuhkan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga pendidikan sebagai jalan akses berjalannya programkarena memiliki tanggung jawab dalam pendidikan karakter generasi bangsa. Menurut Parsons, aktor-aktor dalam suatu sistem terikat atas dasar nilai sosial masyarakat tertentu sehingga mereka saling bekerjasama sesuai fungsi dan perannya masing-masing dalam menjaga keseimbangan. Seperti halnya peranan Solo Bersimfoni dalam mengimplementasikan pendidikan karakter generasi Z melalui hasthalaku. Solo Bersimfoni bekerjasama dengan lembaga pendidikan, lembaga  pemerintah, dan lembaga keluarga yang masing-masing menjalankan fungsi dan perannya dalam mempertahankan nilai local culture hasthalaku.