Abstrak


Pengaruh Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa Oleifera, Lam.) Terhadap Kadar Trigliserida, Berat Badan dan Steatosis Hepar Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Model Sindrom Metabolik


Oleh :
Ni Wayan Puspa Sawitri Ksamawati - G0018158 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Sindrom metabolik merupakan keadaan disregulasi lemak yang menyebabkan penyakit kronis seperti Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD). Peningkatan pararel dari sindrom metabolik dan NAFLD memerlukan penanganan dini berupa konsumsi nutraceuticals. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun kelor  terhadapp berat badan, trigliserida dan steatosis hepar tikus Wistar model sindrom metabolik.

Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan desain pretest-posttest dan post test only control group. Tikus Wistar sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 5 kelompok : KI merupakan kontrol negatif; KII merupakan kontrol positif sindrom metabolik; KIII, KIV, KV merupakan kelompok sindrom metabolik yang diberi ekstrak etanolik daun kelor selama 28 hari dengan dosis secara berurutan sebesar 150 mg/KgBB,  250 mg/KgBB, dan 350 mg/KgBB. Induksi sindrom metabolik dilakukan dengan pakan tinggi lemak selama 28 hari dan injeksi STZ-NA di hari ke-25. Analisis berat badan dan trigliserida menggunakan Repeated ANOVA dilanjutkan komparasi Bonferroni. Persentasi steatosis serta data berat badan dan trigliserida hari ke-57 menggunakan uji OneWay ANOVA dan post-hoc Tukey HSD.

Hasil: Berat badan pada KIII, KIV dan KV mengalami peningkatan sedangkan kadar trigliserida mengalami penurunan. Persentase steatosis tertinggi didapatkan pada KII diikuti dengan KIII, KIV, KV dan KI secara berurutan. Terdapat perbedaan berat badan bermakna (p<0>

Simpulan: Ekstrak etanolik daun kelor (Moringa oleifera, Lam) berpengaruh terhadap berat badan, penurunan kadar trigliseridan dan penurunan persentase steatosis hepar tikus Wistar model sindrom metabolik.