;

Abstrak


Adaptasi Komunikasi Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19


Oleh :
Pramana - S231708023 - Fak. ISIP

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) masih menjadi permasalahan global khususnya di Indonesia. Dengan risiko tertular yang sangat tinggi, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien yang positif terpapar COVID-19. Menurut catatan laporcovid19.org hingga 28 Desember 2020, total ada 507 tenaga kesehatan dari 29 provinsi di Indonesia yang telah gugur karena COVID-19. Hal tersebut seringkali membuat para tenaga kesehatan merasakan kecemasan dan ketidakpastian dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu diperlukan adanya pemetaan persepsi risiko para tenaga kesehatan terhadap paparan COVID-19 serta melihat efikasi dan proses adaptasi interaksi yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan dalam menyikapi situasi COVID-19 saat ini.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memetakan persepsi para tenaga kesehatan serta mengetahui proses adaptasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan dengan persepsi risiko paparan COVID-19 selama masa Pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif serta pendekatan studi kasus. Penelitian ini melibatkan sembilan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Purwodiningratan sebagai salah satu UPT Puskesmas dengan wilayah kerja yang luas di Kota Surakarta. Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposif. Adapaun teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam.

Hasil penelitian menunjukkan pengelompokkan tenaga kesehatan berdasarkan persepsi risiko dan efikasinya, serta proses pencarian informasi dan adaptasi para tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan dengan persepsi risiko paparan COVID-19 selama masa Pandemi COVID-19. Pada kelompok anxious, efikasi rendah tampak pada perilaku pencarian informasi yang pasif dengan proses adaptasi yang APD sebagai bagian dari pembentukan posisi interaksi. Kelompok responsive dengan kesadaran persepsi risiko tinggi lebih aktif dalam melakukan pecarian informasi dan memandang standar pelayanan sebagai bagian penting dalam proses adaptasi tenaga kesehatan. Pada kelompok indefferent, persepsi risiko rendah dan efikasi yang rendah serta proses adaptasi tenaga kesehatan di pengaruhi oleh beberapa faktor termasuk keyakinan terhadap ajaran agama. Ketiganya memiliki perilaku pencarian informasi yang berbeda, serta penyesuaian diri yang dipengaruhi oleh kebutuhan, harapan serta keinginan masing-masing.