Abstrak


Hubungan Postur Kerja dengan Kejadian Nyeri Lutut pada Pembatik di Kampung Batik Laweyan Surakarta


Oleh :
Difa Estefany - G0018060 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Nyeri lutut merupakan salah satu bentuk dari Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang sering dikeluhkan pekerja. Nyeri lutut dapat berupa perasaan kaku, nyeri, dan penurunan fungsi akibat adanya kerusakan nervus atau pembuluh darah pada lutut. Faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri lutut antara lain sikap kerja tidak alamiah dan gerakan repetitif. Faktor tersebut ditemukan pada beberapa pembatik di Kampung Batik Laweyan. Karena itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara postur kerja dengan nyeri lutut.
Metode: Penelitian ini merupakan observational analytical study dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas dan variabel terikat diteliti dalam waktu yang sama. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik total sampling dan didapatkan subjek penelitian sebanyak 40 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah postur kerja, yang akan diukur dengan Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan variabel terikatnya adalah nyeri lutut yang akan diukur dengan Oxford Knee Score. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Kendall’s tau.
Hasil: Data penelitian menunjukkan 32 pembatik memiliki postur kerja berisiko sedang yang merupakan mayoritas risiko postur kerja pembatik dan sebagian besar pembatik atau sebanyak 37 pembatik tidak mengalami nyeri lutut. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara nyeri lutut dan postur kerja pembatik di Kampung Batik Laweyan, dengan p value < 0 r=0,618.>Simpulan: Postur kerja dan nyeri lutut pada pembatik di Kampung Batik Laweyan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kekuatan korelasi sedang.