;
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE), model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan permainan atau model konvensional, 2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan Adversity Quotient kategori tinggi, sedang atau rendah. 3) pada tipe Adversity Quotient tinggi, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan permainan domino, Student Facilitator and Explaining atau model konvensional pada materi Geometri, 4) pada tipe Adversity Quotient sedang, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan permainan , Student Facilitator and Explaining atau model konvensional pada materi Geometri, 5) pada tipe Adversity Quotient rendah, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, Student Facilitator and Explaining dengan permainan atau model konvensional pada materi Geometri, 6) pada model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan Adversity Quotien dengan kategori tinggi, sedang, atau rendah, 7) pada model pembelajaran, Student Facilitator And Explaining dengan permainan domino, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan Adversity Quotien dengan kategori tinggi, sedang, atau rendah, 8) pada model pembelajaran konvensional, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan Adversity Quotien dengan kategori tinggi, sedang, atau rendah
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan ukuran 3x3. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri di kabupaten Karanganyar yang berjumlah 51 sekolah. Terpilih 3 sekolah sebagai sampel melalui stratified cluster random sampling dengan jumlah siswa dari ketiga sekolah tersebut adalah 288 siswa. Pada penelitian ini kelas yang dikenai model Student Facilitator and Explaining sebagai kelas eksperimen pertama, kelas yang dikenai model Student Facilitator and Explaining dengan permainan domino sebagai kelas eksperimen kedua, dan kelas yang dikenai model pembelajaran Konvensional sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes untuk mendapat data prestasi belajar dan angket untuk mendapat data Adversity Quotient. Uji hipotesis menggunakan data prestasi belajar dan dianalisis dengan anava. Sebagai persyaratannya, data harus telah dinyatakan normal dan homogen.