;

Abstrak


Pengaruh Inhalasi Ipratropium Bromide sebagai Premedikasi Bronkoskopi terhadap Skala Borg Sesak Napas, Visual Analogue Scale Batuk, dan Grading Sekresi Tracheobronchial


Oleh :
Safina Mutmainnah - S601708007 - Fak. Kedokteran

Safina Mutmainnah, 2021, Tesis. Pengaruh Inhalasi Ipratropium Bromide sebagai Premedikasi Bronkoskopi terhadap Skala Borg Sesak Napas, Visual Analogue Scale Batuk, dan Grading Sekresi Tracheobronchial. Pembimbing I: Dr. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P(K), FISR.; Pembimbing II: Jatu Aphridasari, dr., Sp.P(K), FISR. Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

RINGKASAN

PENGARUH INHALASI IPRATROPIUM BROMIDE SEBAGAI PREMEDIKASI BRONKOSKOPI TERHADAP SKALA BORG SESAK NAPAS, VISUAL ANALOGUE SCALE BATUK, DAN GRADING SEKRESI TRACHEOBRONCHIAL

Safina Mutmainnah, Yusup Subagio Sutanto, Jatu Aphridasari

Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta/RSUD dr. Moewardi Surakarta

Latar belakang: Bronkoskopi merupakan prosedur minimal invasif yang digunakan untuk pemeriksaan diagnostik dan intervensi pada saluran napas. Komplikasi bronkoskopi yaitu kecemasan, sesak napas, batuk, dan nyeri. Kenyamanan dan kerjasama pasien saat bronkoskopi sangat penting karena mempengaruhi keberhasilan dan hasil luaran Efek simpatetik antikolinergik ipratropium bromide dapat meningkatkan toleransi prosedur dan visualisasi jalan napas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan inhalasi ipratropium bromide sebagai premedikasi bronkoskopi terhadap penilaian sesak napas, batuk, dan sekresi tracheobronchial.
Metode: Penelitian klinis dengan quasi pretest-post-test control group design pada pasien paru yang dilakukan bronkoskopi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan Oktober 2021 secara consecutive sampling. Subjek penelitian dibagi menjadi kelompok perlakuan dengan inhalasi ipratropium bromide dan kelompok kontrol tanpa inhalasi ipratropium bromide. Skala Borg sesak napas dan skor VAS batuk dinilai pada saat sebelum dan setelah bronkoskopi pada kedua kelompok. Grading sekresi tracheobronchial dinilai pada saat bronkoskopi berlangsung.
Hasil: Sebanyak 36 subjek pasien paru yang dilakukan bronkoskopi ikut dalam penelitian ini. Kelompok perlakuan menunjukkan peningkatan skala Borg (2,00+1,72) serta skor VAS batuk (2,44+1,95) dan terdapat perbedaan bermakna dibanding kontrol (p ? 0,005). Perbedaan grading sekresi tracheobronchial antara kelompok perlakuan dan kontrol bermakna secara statistik (p ? 0,005).
Simpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna pada skala Borg sesak napas, skor VAS batuk dan grading sekresi tracheobronchial pada pasien yang dilakukan bronkoskopi setelah pemberian inhalasi ipratropium bromide. 
Kata kunci: inhalasi ipratropium bromide, bronkoskopi, skala Borg sesak napas, VAS batuk.