;
PENGARUH KETERLAMBATAN PENGOBATAN, ARTHRALGIA, HIPERURISEMIA DAN ANEMIA TERHADAP KESEMBUHAN DAN KETAHANAN HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT
Linda Soebroto, Reviono, Yusup Subagio Sutanto
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta/ RSUD dr. Moewardi Surakarta
ABSTRAK
Pendahuluan: Data Global TB report 2020 menyatakan 78% pasien tuberkulosis mengalami resistensi obat dengan tingkat keberhasilan pengobatan secara global sebesar 57%. Efek samping ketiga terbanyak pada kasus Tuberkulosis resisten obat (TB RO) adalah arthralgia. Pasien yang mengalami efek samping obat seperti arthralgia dan hiperurisemia dengan tatalaksana yang tidak adekuat akan mempengaruhi outcome hasil pengobatan. Anemia pada TB RO dapat di sebabkan oleh penyakit kronis dan intake yang tergangu. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis faktor risiko keterlambatan pengobatan, arthralgia, hiperurisemia dan anemia yang berpengaruh terhadap kesembuhan ketahanan hidup pasien TB RO.
Metode: Penelitian kohort retrospektif dengan mengambil data pasien TB RO yang menjalani pengobatan di rekam medis dari bulan Januari 2015 sampai bulan Agustus 2020 di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Analisis ketahanan hidup dengan metode kaplan meier dan uji cox regression untuk pengaruh faktor risiko terhadap kesembuhan dan ketahanan hidup pasien TB RO.
Hasil: Dari 372 pasien didapatkan faktor keterlambatan pengobatan (OR= 2.906; 95%CI=1.890-4.469; p=<0 xss=removed CI=1,148- p=0,010) CI=13.381- CI=13,960-16,379), CI=14.074-16.535 p=0,002)>Simpulan: Keterlambatan pengobatan selama lebih dari 14 hari dan arthralgia yang tidak di tatalaksana secara adekuat dapat mempengaruhi kesembuhan pasien TB RO. Ketahanan hidup pasien TB RO dapat di tingkatkan dengan pengawasan waktu minum obat, pengawasan efek samping obat seperti arthralgia, dan asupan nutrisi yang cukup supaya tidak timbul anemia
Kata kunci: keterlambatan pengobatan, arthralgia, hiperurisemia, anemia, kesembuhan, ketahanan hidup, TB resisten obat.