;

Abstrak


Uji Diagnostik Rasio Bilirubin Cairan Pleura/Serum dan Rasio Alkali Phosphatase Airan Pleura/Serum untuk Membedakan Efusi Pleura Eksudat dan Transudat


Oleh :
Siti Rachma Fatimah - S601702006 - Fak. Kedokteran

Siti Rachma Fatimah, 2021, Tesis. Uji Diagnostik Rasio Bilirubin Cairan Pleura/Serum dan Rasio Alkali Phosphatase Airan Pleura/Serum untuk Membedakan Efusi Pleura Eksudat dan Transudat. Pembimbing I: Dr. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P(K), FISR; Pembimbing II: A. Farih Raharjo, dr., Sp.P(K), M. Kes., FISR. Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Ringkasan

“UJI DIAGNOSTIK RASIO BILIRUBIN CAIRAN PLEURA /SERUM DAN RASIO ALKALI PHOSPHATASE AIRAN PLEURA / SERUM UNTUK MEMBEDAKAN EFUSI PLEURA EKSUDAT DAN TRANSUDAT “
Siti Rachma Fatimah, Yusup Subagio Sutanto, A. Farih Raharjo
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta/ RSUD dr. Moewardi Surakarta

Latar belakang: Efusi pleura merupakan akumulasi cairan dirongga pleura yang dibatasi oleh dua membran. Efusi pleura dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit yang mendasari sehingga langkah awal diagnosis efusi pleura adalah menentukan jenis efusi tersebut. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bilirubin dan alkali fosfatase adalah parameter dapat digunakan untuk membedakan antara efusi pleura transudatif dan eksudatif. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan tingkat akurasi penilaian yaitu sensitivitas dan spesifisitas antara rasio bilirubin cairan pleura/serum dan rasio alkali phosphatase (ALP) cairan pleura/serum dibandingkan dengan Light’s criteria dalam membedakan efusi pleura eksudat dan transudat.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang pada pasien efusi pleura di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan September 2021 secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan sampai jumlah target penelitian tercapai, yaitu 23 pasien. Sampel penelitian berasal dari vena dan cairan pleura yang selanjutnya dianalisis. 
Hasil: Penelitian ini mencakup 23 pasien efusi pleura, 13 pasien eksudat dan 10 pasien transudat. Rasio bilirubin cairan pleura dibanding serum (CP/S) pada pasien efusi pleura eksudat lebih tinggi dibandingkan dengan efusi pleura transudat (1.07 +0.64 vs 0.80 +1.32; p=0.030). Rasio ALP CP/S pada pasien efusi pleura eksudat lebih tinggi dibandingkan dengan efusi pleura transudat (11.67 +0.91 vs 0.61 +0.59; p=0.004). Analisis Cairan Pleura (Light’s criteria) menunjukan bahwa Rasio Bilirubin CP/S dengan cut-off = 0.596 mendapatkan nilai sensitifitas, spesifisitas, PPV, dan NPV yaitu 76.9%, 80.0%, 83.3?n 72.7%, sedangkan Rasio ALP CP/S dengan cut-off = 0,850 mendapatkan nilai sensitifitas, spesifisitas, PPV, dan NPV yaitu 84.6%, 80.0%, 84.6%, dan 80.0%. Hasil uji kappa Rasio ALP CP/S (kappa=0.646; p=0.002) dan Rasio Bilirubin CP/S (kappa=0.563; p=0.007)
Kesimpulan: Rasio Bilirubin (kappa=0.563; p=0.007) dan ALP CP/S (kappa=0.646; p=0.00 rasio ALP CP/S cut-off = 0.850 dan rasio Bilirubin CP/S cut-off = 0.596 mempunyai korelasi yang signifikan dengan Light’s criteria untuk membedakan cairan pleura eksudat dan transudat. 

Kata kunci: Efusi Pleura, Rasio Bilirubin, Rasio Alkali Fosfatase, Light’s Criteria