;

Abstrak


Adaptasi Interaksi Dalam Pengelolaan Ketidakpastian Pada Konseling Perpajakan (Studi Persepsi Komunikasi Interpersonal pada Wajib Pajak Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta)


Oleh :
Nita Risdiana - S231908018 - Fak. ISIP

Masih rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia belum banyak dikaji dari persepktif ilmu komunikasi. Adanya kesenjangan yang besar antara jumlah masyarakat yang seharusnya terdaftar menjadi wajib pajak dapat dipengaruhi oleh adanya stigma negatif atas pajak yang menimbulkan rasa ketidakpastian di kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi wajib pajak dalam komunikasi interpersonalnya dengan petugas pajak dalam pelaksanaan konseling pemenuhan kewajiban perpajakan dengan merujuk pada Teori Pengurangan Ketidakpastian dan Teori Adaptasi Interaksi. Penelitian ini menjabarkan mengenai persepsi komunikasi interpersonal, bentuk ketidakpastian komunikasi yang dirasakan wajib pajak, cara yang digunakan wajib pajak untuk mengelola dan mengurangi tingkat ketidakpastian tersebut hingga pada proses adaptasi yang menggambarkan bentuk-bentuk adaptasi yang dilakukan wajib pajak dan faktor-faktor penentu posisi interaksi antara wajib pajak dengan petugas pajak. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus, dengan melakukan wawancara mendalam terhadap wajib pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang melakukan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018, yang berada di wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan pada komunikasi interpersonal yang terjadi antara wajib pajak dengan petugas pajak, terdapat ketimpangan dimana wajib pajak seringkali merasa sebagai pihak yang inferior dibandingkan dengan petugas pajak yang memiliki kewenangan khusus untuk melakukan pengawasan perpajakan terhadap wajib pajak tersebut. Adanya ketidakpastian kognitif dan perilaku yang dirasakan wajib pajak selama melakukan konseling perpajakan pada akhirnya ditangani wajib pajak dengan melakukan pencarian informasi dan membatasi informasi dan interaksi dengan petugas pajak. Bentuk adaptasi yang dilakukan wajib pajak dalam interaksi yang diliputi rasa ketidakpastian meliputi mirroring, sinkronisasi interaksional maupun kombinasi keduanya. Beberapa hal menjadi faktor penentu interaksi meliputi persyaratan, harapan dan keinginan, yang pada akhirnya akan menentukan kompetensi komunikasi yang harus dimiliki oleh seorang petugas pajak dari sudut pandang wajib pajak.