Abstrak


Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Pementasan Wayang Climen Lakon Semar Kelangan Wadhag dan Relevansinya sebagai Materi Ajar Memahami Isi Teks Cerita Mahabharata di SMA


Oleh :
Setyo Benny Adi Nugroho - K4213018 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) bentuk prinsip kesantunan berbahasa pada pementasan wayang climen lakon Semar Kelangan Wadhag, (2) bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa pada pementasan wayang climen lakon Semar Kelangan Wadhag, dan (3) relevansi hasil analisis pementasan wayang climen lakon Semar Kelangan Wadhag sebagai alternatif materi ajar memahami isi teks cerita Mahabharata kelas X semester genap. Jenis penelitian ini merupakan analisis deskriptif. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah simak dan melakukan proses transkrip pada pementasan wayang climen lakon Semar Kelangan Wadhag hingga menghasilkan naskah (teks). Proses selanjutnya adalah identifikasi data, dan terakhir dilakukan reduksi data. Keabsahan data diperoleh dari proses triangulasi sumber data, pengamatan, dan teori. Hasil penelitian: (1) Bentuk prinsip kesantunan berbahasa pada pementasan wayang climen lakon Semar Kelangan Wadhag sesuai dengan prinsip Geoffrey Leech, yakni: (a) maksim kebijaksanaan, (b) maksim kemurahan (c) maksim kesimpatian, (d) maksim penerimaan, (e) maksim kerendahan hati, dan (f) maksim kecocokan. Prinsip kesantunan berbahasa yang dominan pada cerita ini adalah maksim kebijaksanaan, karena dalam cerita ini dalang menekankan untuk selalu bijaksana dalam mengatasi segala permasalahan; (2) Bentuk pelanggaran dari prinsip kesantunan yang dominan pada cerita ini adalah maksim penerimaan atau penghargaan sejumlah 5 (lima) data, karena dalam cerita ini banyak terjadi konflik yang merendahkan tokoh lawan; dan (3) Relevansi hasil analisis pementasan wayang climen lakon Semar Kelangan Wadhag sebagai materi ajar memahami isi teks cerita mahabharata kelas X semester genap. Dengan adanya wayang climen, memberikan warna yang baru untuk materi pembelajaran dengan durasi yang singkat namun tetap mengandung nilai-nilai moral yang terkandung dalam pementasan wayang kulit yang dilakonkan, karena dalam lakon ini mengandung nilai-nilai moral dan budi pekerti dan sesuai dengan kondisi zaman sekarang.