Abstrak


Karakteristik Kasus dari Hasil Visum et Repertum di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Tahun 2015-2020


Oleh :
Hibatul Wafi Ah Fahrudin - G0018099 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Forensik patologi merupakan ilmu forensik yang berkaitan dengan pemeriksaan dan penyelidikan pada korban mati sedangkan forensik klinis merupakan ilmu forensik yang berkaitan dengan pemeriksaan dan penyelidikan pada korban hidup. Untuk mengetahui gambaran kasus forensik patologi dan forensik klinis maka dilakukan penelitian mengenai karakteristik kasus dari hasil Visum et Repertum di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Tahun 2015-2020

Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling yang berasal dari berkas rekam Visum et Repertum di RSUD Dr. Soeroto Ngawi tahun 2015-2020

Hasil: Total kasus forensik keseluruhan sebanyak 545 kasus dengan rincian forensik patologi 522 kasus dan forensik klinis 23 kasus. Jenis kelamin terbanyak forensik patologi, laki-laki 75,10?n forensik klinis, perempuan 65,22%. Usia korban forensik patologi terbanyak, lanjut usia (46-55 tahun) (31,61%), dan forensik klinis, usia remaja (12-25 tahun) dan dewasa (26-45 tahun) (39,13%). Asal wilayah terbanyak dari wilayah Ngawi (forensik patologi 66,48%; forensik klinis 78,26%). Profesi mayoritas adalah pekerja swasta (forensik patologi 60,34%; forensik klinis 30,43%). Kasus terbanyak forensik patologi adalah KLL (83,91%) dan forensik klinis adalah kekerasan fisik (60,87%). Jenis pemeriksaan forensik patologi tersering, pemeriksaan luar dalam (68,20%) dan forensik klinis, pemeriksaan luar (100,00%). Klasifikasi trauma terbanyak adalah trauma tumpul (forensik patologi 86,78%; forensik klinis (86,96%). Regio luka mayoritas pada wajah (forensik patologi 78,35%; forensik klinis (39,13%)

Simpulan: Kasus terbanyak adalah kasus KLL pada korban forensik patologi dan kasus kekerasan fisik pada korban forensik klinis. Penyebab luka terbanyak adalah trauma tumpul dan mayoritas distribusi luka daerah regio wajah