<![endif]-->. Sedangkan model yang digunakan adalah model Phillip Palmgreen dimana teori dalam model ini berusaha mengukur tingkat kesenjangan kepuasan dari penggunaan media dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner secara online dengan bantuan Google Form. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 responden dihitung menggunakan rumus slovin dengan derajat toleransi 15%, sampel dipilih melalui teknik acak sederhana. Teknik analisis data diolah dengan rumus discrepancy Palmgreen dengan menggunakan bantuan SPSS versi 23.0. Hasil penelitian pada variabel penggunaan media yaitu frekuensi dan durasi penggunaan media menunjukkan penggunaan media mayoritas responden berada pada tingkatan sangat tinggi. Dari 9 item pertanyaan dari 4 indikator motif yang diajukan 8 diantaranya termasuk kategori pemuasan tinggi dan hanya 1 item yang termasuk kategori pemuasan rendah, namun tidak ada item dengan skor kesenjangan diatas 30%. Maka dapat disimpulkan bahwa media TikTok berhasil memuaskan kebutuhan penggunanya." />
Media komunikasi terus berkembang seiring berjalannya waktu, media sosial berbasis internet sangat digemari oleh kalangan muda pada saat ini, mereka lebih memilih untuk berkomunikasi melalui media sosial tersebut karena selain praktis juga kaya akan fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dan juga mengekspresikan diri. Perkembangan media baru ini juga didorong dengan tingginya penetrasi penggunaan internet. Salah satu platform media sosial yang tumbuh pesat adalah TikTok yang pada tahun 2020 dengan total 2 milyar unduhan global dengan mayoritas pengguna di Indonesia adalah usia remaja. Pengguna media dalam menggunakan media tentu memiliki harapan, kepuasan, dan juga kesenjangan dari harapan dan kepuasan yang diperoleh. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk meneliti kesenjangan kepuasan dan penggunaan media sosial TikTok.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori uses & gratification, teori ini memandang khalayak sebagai makhluk yang sangat selektif (Littlejohn & Foss, 2009: 333). Sedangkan model yang digunakan adalah model Phillip Palmgreen dimana teori dalam model ini berusaha mengukur tingkat kesenjangan kepuasan dari penggunaan media dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner secara online dengan bantuan Google Form. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 responden dihitung menggunakan rumus slovin dengan derajat toleransi 15%, sampel dipilih melalui teknik acak sederhana. Teknik analisis data diolah dengan rumus discrepancy Palmgreen dengan menggunakan bantuan SPSS versi 23.0.
Hasil penelitian pada variabel penggunaan media yaitu frekuensi dan durasi penggunaan media menunjukkan penggunaan media mayoritas responden berada pada tingkatan sangat tinggi. Dari 9 item pertanyaan dari 4 indikator motif yang diajukan 8 diantaranya termasuk kategori pemuasan tinggi dan hanya 1 item yang termasuk kategori pemuasan rendah, namun tidak ada item dengan skor kesenjangan diatas 30%. Maka dapat disimpulkan bahwa media TikTok berhasil memuaskan kebutuhan penggunanya.