;
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan kesulitan peserta didik kelas XI SMA Batik 2 Surakarta yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori climbers dalam memecahkan masalah matematika; 2) mendeskripsikan kesulitan peserta didik kelas XI SMA Batik 2 Surakarta yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori campers dalam memecahkan masalah matematika; 3) mendeskripsikan kesulitan peserta didik kelas XI SMA Batik 2 Surakarta yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori quitters dalam memecahkan masalah matematika.
Penelitian ini berjenis kualitatif dan dilaksanakan di SMA Batik 2 Surakarta pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. Pemilihan subjek menggunakan teknik snowball sampling. Subjek penelitian adalah 6 peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Batik 2 Surakarta yang terdiri atas masing-masing 2 peserta didik yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori climbers, campers, dan quitters. Data penelitian ini berupa kesulitan peserta didik dalam memecahkan masalah matematika materi matriks. Instrumen yang digunakan dalam dalam mengumpulkan data adalah angket, tes pemecahan masalah matematika, dan wawancara. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) subjek yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori climbers mengalami kesulitan dalam memahami masalah dan melaksanakan rencana. Dalam menghadapi permasalahan, subjek yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori climbers berusaha menuntaskan pemecahan masalah sampai dengan tuntas dan yakin dengan jawabannya, 2) subjek yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori campers mengalami kesulitan dalam memahami masalah, melaksanakan rencana, dan meninjau kembali. Dalam menghadapi permasalahan, subjek yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori campers berusaha menuntaskan pemecahan masalah sampai dengan tuntas namun sering kali mengalami kegagalan, 3) subjek yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori quitters mengalami kesulitan dalam memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan meninjau kembali. Dalam menghadapi permasalahan, subjek yang memiliki Adversity Quotient (AQ) kategori quitters mudah menyerah dan tidak menuntaskan pemecahan masalah.