Kemiskinan sudah menjadi masalah multidimensional yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia, tak terkecuali negara Indonesia. Diketahui bahwa tujuan utama Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu penghapusan segala bentuk kemiskinan. Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah sepanjang tahun 2015-2019 trendnya menurun. Akan tetapi, persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah merupakan paling tinggi di bandingakan dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Pulau Jawa. Kemudian, persentase penduduk miskin Provinsi Jawa Tengah tahun 2015-2019 masih diatas persentase penduduk miskin nasional serta angka capaian MDG’s untuk indikator kemiskinan belum tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh UMK, pendidikan (rata- rata lama sekolah), belanja bantuan sosial, dan akses sanitasi layak terhadap kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015-
2019. Penelitian ini menggunakan analisis data panel dengan objek
penelitian yaitu 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2015-2019 serta diolah dengan program Eviews 9. Model estimasi data panel
yang terpilih yaitu REM (Random Effect Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMK, pendidikan (rata-rata lama sekolah), belanja bantuan sosial, dan akses sanitasi layak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015-
2019. Hal ini sejalan dengan hipotesis dan teori yang menjadi landasan penelitian ini.
Kata kunci: kemiskinan, UMK, pendidikan, belanja bantuan sosial, akses sanitasi layak