;

Abstrak


Representasi Budaya Jawa dalam Tiga Novel Karya Khilma Anisserta Pemanfaatannya sebagai Materi Pembentuk Karakter Siswa di SMA


Oleh :
Aulia Normalita - S842002003 - Sekolah Pascasarjana

Novel yang sarat akan makna budaya lokal dapat dimanfaatkan sebagai materi pembentuk karakter siswa di sekolah. Hal ini mengingat modernitas mengakibatkan perubahan sosial secara cepat, sehingga kecenderungan meniru budaya barat menjadikan anak muda perlahan menerapkan kebiasaan dan melupakan budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Hubungan antarunsur intrinsik dalam tiga novel karya Khilma Anis, (2) Representasi wujud budaya Jawa dalam tiga novel karya Khilma Anis, (3) Nilai karakter dalam tiga novel karya Khilma Anis, dan (4) Pemanfaatan wujud budaya Jawa dan nilai karakter dalam tiga novel karya Khilma Anis sebagai materi pembentuk karakter siswa di SMA.

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian berupa hubungan antarunsur intrinsik, representasi budaya Jawa, nilai karakter yang terdapat dalam tiga novel Khilma Anis dan hasil wawancara dengan informan. Sumber penelitian berupa dokumen dan informan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumen dan wawancara terbuka. Teknik validitas data menggunakan triangulasi teori dan metode. Teknik analisis data menggunakan model interaktif berupa reduksi, Sajian data, Penarikan Simpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya (1) hubungan antarunsur intrinsik berupa hubungan tokoh dengan tema, hubungan tokoh dengan latar, dan hubungan alur cerita dengan amanat yang disajikan dalam novel-novel tersebut. (2) Representasi budaya Jawa tergambar dalam tiga novel karya Khilma Anis, sebanyak 198 data. (3) Nilai karakter dalam tiga novel Khilma Anis mengandung nilai moral sebanyak 298 data. (4) Pemanfaatan wujud budaya Jawa dan nilai karakter dalam tiga novel Khilma Anis sebagai materi pembentuk karakter siswa terdapat dalam KD 3.1, 3.11, dan 3.20. Adapun pemanfataan wujud budaya Jawa yang dapat digunakan sebagai pembentuk karakter siswa hanya berfokus pada dua wujud budaya yaitu gagasan dan aktivitas.