Abstrak


Representasi Budaya Patriarki Penyebab Ketimpangan Gender di Ranah Privat dalam Film “SELESAI”


Oleh :
Nabilla Fiscaninda Putri - D1219029 - Fak. ISIP

Film sebagai sarana komunikasi massa mampu merepresentasikan mengenai isu-isu sosial. Salah satu Film Indonesia yang mengangkat isu sosial adalah film “Selesai” tahun 2021. Isu sosial yang diangkat dalam film ini mengandung unsur budaya patriarki. Patriarki merupakan sebuah sistem yang menempatkan posisi laki-laki sebagai penguasa tunggal dan sentral di segala bidang, akibatnya perempuan ditempatkan pada posisi yang subordinat. Hal tersebut membuat perempuan tidak dapat bebas bergerak karena adanya kontrol sosial. Patriarki disebut dengan “budaya” karena diwariskan dari generasi ke generasi secara turun-menurun, hingga akhirnya dilanggengkan oleh masyarakat yang berujung pada penindasan perempuan.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode semiotika John Fiske, peneliti menggunakan semiotika John Fiske untuk mengetahui tanda dan makna yang dibangun dalam film “Selesai” yang berfokus pada teks, yang terbagi ke dalam tiga level yaitu; level realitas, level representasi, dan level ideologi. Kemudian teori mengenai patriarki yang digunakan adalah menggabungkan teori miliki Bhasin dan Walby yang ditinjau berdasarkan perspektif komunikasi gender.

Berdasarkan analisis, terdapat 7 bidang budaya patriarki dalam film “Selesai” di antaranya adalah; daya produktif dan tenaga kerja perempuan, kontrol atas reproduski perempuan, kontrol atas harta milik dan sumber daya ekonomi, kontrol atas seksualitas perempuan, kontrol atas gerak perempuan, kekerasan laki-laki, dan relasi patriarki dalam lembaga budaya. Temuan penelitian ini, adanya ketertindasan terhadap perempuan, namun perempuan juga merupakan salah satu agen yang melanggengkan budaya patriarki.