Latar Belakang:
Keganasan paling umum yang menjadi penyebab kematian utama pada wanita adalah kanker serviks. Radioterapi, selain tidak invasif dan memiliki biaya murah, menjadi terapi utama kanker karena mekanisme double strand break. Apabila sel tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri, apoptosis dapat terjadi. Salah satu jalur apoptosis melibatkan Caspase-7 yang diteliti pada penelitian ini sebagai faktor prognostik respons terapi radiasi dalam menurunkan ukuran tumor pada pasien kanker serviks stadium lanjut (IIB-IIIB).
Metode:
Penelitian ini merupakan studi analitik observasional kohort retrospektif dari bulan Januari sampai Juni 2021 di Departemen Kebidanan dan Kandungan bekerjasama dengan Departemen Patologi Anatomi RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Indonesia. Penelitian ini melibatkan 30 pasien yang terdiagnosis kanker serviks. Tingkat ekspresi Caspase-7 ditentukan dengan pemeriksaan imunohistokimia. Analisis Kurva ROC digunakan untuk mencari Cut Off Point dan mengevaluasi sensitivitas dan spesifisitas Caspase-7 dalam prognosis terapi radiasi pada pasien kanker serviks stadium lanjut (IIB-IIIB). Uji chi square digunakan untuk mengetahui hubungan antara ekspresi Caspase-7 dan perubahan ukuran tumor pada pasien kanker serviks.
Hasil :
Analisis kurva ROC menunjukan skor AUC Caspase-7 dalam memprognosis terapi radiasi sebesar 0.575 (CI 95% 0.344 – 0.805) serta cut off point berada pada persentase 2.5%. Berdasarkan analisis kurva ROC ekspresi Caspase-7 sebesar 2.5% menunjukan memiliki sensitivitias sebesar 52.2?n spesifisitas sebesar 57.1%. Analisis hubungan ekspresi protein Caspase-7 terhadap perubahan ukuran tumor menggunakan uji Chi Square menunjukan nilai P sebesar 0.666 (p>0.05).
Kesimpulan:
Ekspresi protein Caspase-7 tidak dapat berperan sebagai faktor prognosis respons terapi radiasi terhadap penurunan ukuran tumor pada kanker serviks uteri stadium IIB-IIIB.
Kata Kunci : Caspase-7, Terapi Radiasi, Kanker Serviks
